JAKARTA – Seiring dengan perluasan ganjil genap di
Ibu Kota, jumlah pengguna Bus Transjakarta meningkat hingga 937.000
perhari. Untuk itu, PT. Transportasi Jakarta menambah 21 unit bus
tambahan dan 59 unit yang tengah direncanakan.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta,
Nadia Diposanjoyo, mengatakan 21 unit bus tambahan mulai dioperasikan
pada Jumat (9/10/2019). Menurutnya, armada tambahan tersebut adalah
Jenis Articulated Bus (bus gandeng) yang disediakan untuk melayani rute
BRT dan Non BRT.
“Tambahan bus saat ini adalah jenis bus gandeng yang beroperasi di
koridor 1 (Blok M-Kota), Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru), koridor 10
(PGC-Tanjung Priok) dan 7C (Cibubur-UKI),” kata Nadia dalam
keterangannya, Senin (14/10/2019).
Penambahan bus, lanjut Nadia, diharapkan dapat menambah kapasitas
daya angkut pelanggan Transjakarta pada setiap ruas rute baik itu
koridor dan non koridor. Sementara tambahan 38 unit sisanya akan segera
dioperasikan dalam waktu dekat.
“Kami ingin pelanggan kami nyaman terlayani dalam bus. Upaya
penambahan armada ini diharapkan dapat memberikan jalan keluar pada saat
rush dan peak hour,” ucap dia.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya armada dalam melayani
pelanggan pada jam-jam tertentu, kata Nadia, di samping kemacetan pada
jalur yang tidak steril juga dikarenakan adanya kendaraan yang tidak
siap operasi pada waktu yang ditentukan.
“Berbagai kondisi bus yang tidak memenuhi standar operasi menimbulkan
rencana operasi harian dapat berubah. Kami mengutamakan mutu kendaraan
pada saat operasional. Ini terus kami perbaiki agar seluruh rute dan
penumpang dapat terlayani dengan baik” papar dia.
Nadia menyampaikan salah satu solusi agar seluruh pelanggan terlayani
adalah dengan menambah armada yang siap beroperasi sesuai standard yang
telah ditentukan, “Salah satunya dengan menempatkan armada tambahan
yang siap guna operasi,” tandas Nadia
0 comments:
Post a Comment