Thursday 30 June 2022

Salat Idul Adha Dilaksanakan pada Tanggal 10 Juli 2022, Ini Niat dan Tata Caranya

 

JAKARTA  ( Kontak Banten ) Tahun ini, Salat Idul Adha  dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2022. Idul Adha merupakan hari raya umat Islam lainnya selain Idul Fitri. Kehadirannya sama-sama dinantikan, dan membawa euforia yang tak kalah membahagiakan.

Hari raya Idul Adha menjadi spesial karena pada hari ini, umat muslim melaksanakan kurban berupa hewan-hewan ternak yang kemudian akan dibagikan secara merata kepada para fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

Sebelum memotong daging kurban, umat muslim biasanya melaksanakan salat Idul Adha secara berjamaah terlebih dahulu. Salat Idul Adha  dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah menurut kalender Hijriyah. Tahun ini, salat Idul Adha dilaksanakan pada tanggalMinggu, 10 Juli 2022 dalam kalender Masehi.

Sebagai persiapan untuk menunaikan salat  Idul Adha  dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2022, ada baiknya Anda mengetahui niat serta bacaan doa-doa yang perlu dipanjatkan. Dilansir dari berbagai sumber, ini dia selengkapnya.

Salat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2022

Salat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2022. Idul Adha dikenal juga sebagai hari raya kurban atau lebaran haji oleh umat Islam. Hari raya ini jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriyah.

Pada hari tersebut, semua umat Islam disunnahkan untuk berkurban sabagai wujud pengikhlasan atas sebagian harta dan materi yang dimiliki. Hari raya Idul Adha biasanya jatuh beberapa bulan setelah Idul Fitri.

Sama dengan Idul Fitri, salat Idul Adha yang dilaksanakan pada tanggal yang telah ditentukan dan ditunaikan secara berjamaah di pagi hari. Pada tahun ini, Salat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2022.

Namun terjadi perbedaan dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang menyatakan 10 Zulhijah 1443 H atau hari raya Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022. Kendati demikian tidak ada larangan melaksanakan salat Idul Adha di hari yang berbeda.

Hukum Salat Idul Adha

Para jumhur ulama menjelaskan hukum salat Idul Adha adalah sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan.

Pahala salat Idul Adha begitu besar, sehingga Rasulullah SAW memerintahkan kaum laki-laki dan perempuan untuk mengerjakannya. Salat Idul Adha dianjurkan untuk dilaksanakan di tanah lapang. Hal ini sesuai dengan hadis Abu Sa’id Al Khudri; "Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada Hari Raya Idul Fithri dan Idul Adha menuju tanah lapang." (HR. Bukhari dan Muslim).

Niat Salat Idul Adha Lengkap

Setelah mengetahui salat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal berapa di tahun ini, hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mempersiapkan diri untuk menunaikannya. Secara umum, salat Idul Adha hampir sama dengan salat Idul Fitri.

Pun demikian dengan hal-hal yang membatalkan dan pekerjaan-pekerjaan atau ucapan-ucapan yang disunnahkan. Berikut adalah bacaan niat salat Idul Adha sebagai imam, makmum, maupun sendiri yang wajib Anda ketahui;

  • Niat salat Idul Adha sebagai imam

"Ushalli sunnatan li ‘idil adha rak ‘ataini imaman lillahi ta’alaa."

Artinya: "Aku niat sholat sunat Idul Adha dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala."

  • Niat salat Idul Adha sebagai makmum

"Ushalli sunnatan li ‘idil adha rak ‘ataini makmuuman lillahi ta’ala."

Artinya: "Aku niat sholat sunat Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala."

  • Niat sholat Idul Adha sendiri

"Ushalli sunnatan li ‘idil adha rak ‘ataini lillahi ta’alaa."

Artinya: "Aku niat sholat sunat Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta’ala."

Tata Cara Salat Idul Adha

Salat Idul Adha dilaksanakan sebanyak dua rakaat dan dianjurkan dilakukan secara berjamaah. Usai salat, ada khubah yang disampaikan. Salat Idul Adha memiliki takbir zawaid (takbir tambahan) sebanyak 7 kali di rakaat pertama dan 5 kali di rakaat kedua. Berikut adalah tata cara salat Idul Adha

1. Membaca niat salat Idul Adha

2. Takbiratul ihram

3. Membaca Doa Iftitah; “Kabiiraw walhamdu lilaahi katsiran wa subhaanallaahi bukrataw wa'ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin, Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil 'aalamiin, Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.

Artinya: "Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri."

3. Takbir sebanyak tujuh kali dan boleh mengangkat tangan ketika takbir. Di antara setiap takbir, bacalah kalimat tasbih yakni: Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.”

Artinya: "Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar".

4. Setelah akhir takbir ke tujuh, membaca surat Al Fatihah. Dilanjutkan dengan membaca surat pendek. Jika Anda adalah makmum, cukup menyimak surat yang dibacakan oleh imam.

5. Ruku' dengan tuma'ninah

6. I'tidal dengan tuma'ninah

7. Sujud dengan tuma'ninah

8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah

9. Sujud kedua dengan tuma'ninah

10. Bangkit dari sujud dan bertakbir

11. Takbir lagi sebanyak lima kali, diantara takbir membaca kalimat tasbih sama seperti sebelumnya

12. Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat pendek lainnya

13. Ruku' dengan tuma'ninah

14. I'tidal dengan tuma'ninah

15. Sujud dengan tuma'ninah

16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah

17. Sujud kedua dengan tuma'ninah

18. Duduk tasyahud dengan tuma'ninah

19. Salam.

No comments:

Post a Comment