Kewajiban ini didasarkan pada perintah Allah dalam Al-Qur'an untuk menegakkan keadilan, bahkan terhadap orang yang tidak disukai, karena adil adalah jalan yang lebih dekat kepada takwa. Keadilan ini mencakup perlakuan yang sama, keseimbangan, dan penegakan hak setiap individu
Bersikap adil terhadap sesama manusia merupakan sebuah tuntunan syariat Islam. Bahkan terhadap kaum musyrikin sekalipun yang merupakan musuh-musuh agama Allah, sikap adil tetap disyariatkan. Sikap adil merupakan suatu kewajiban dalam Islam. Tentu hal ini menunjukkan luhurnya ajaran Islam, karena sangat menjunjung tinggi sportivitas dan sikap adil dalam pergaulan sesama manusia.
Dasar hukum dalam Islam
- Perintah Allah: Allah SWT secara tegas memerintahkan kaum Muslim untuk berlaku adil dalam berbagai ayat Al-Qur'an, seperti dalam Q.S. An-Nisa': 58, "Apabila kamu memutuskan perkara di antara manusia, maka hendaklah engkau memutuskannya dengan adil".
- Q.S. Al-Ma'idah ayat 8: "Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa...".
- Menghindari kezaliman: Keadilan adalah lawan dari kezaliman. Menolak kezaliman adalah kewajiban, karena kezaliman digambarkan sebagai kegelapan yang akan menimpa pada Hari Kiamat
Islam Memerintahkan untuk Bersikap Adil dan Menegakkan Keadilan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَأَقۡسِطُوٓاْۖ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُقۡسِطِينَ
“Berbuat adillah kalian! Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil.”
(Al-Hujurat: 09)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَـَٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencian kalian terhadap suatu kaum mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (sikap adil) itu lebih dekat pada ketakwaan. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala perbuatan yang kalian lakukan.” (Al-Maidah: 08)
Sikap Adil dalam Islam Berlaku Secara Universal
Sikap adil dalam agama Islam berlaku terhadap seluruh makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak terbatas pada para pemeluk agama Islam saja, namun juga berlaku terhadap orang kafir, bahkan terhadap hewan sekalipun. Tentunya sesuai kadar masing-masing dan dalam batasan syariat.
Allah Azza wa Jalla berfirman,
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Allah Ta’ala tidaklah melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada (orang kafir) yang tidak memerangi dan berusaha mengusir kalian dari kampung halaman kalian. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (Al-Mumtahanah: 08)
Allah Ta’ala juga memuji orang-orang yang memberi makan kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan perang dalam firman-Nya ketika menjelaskan sifat-sifat orang yang baik,
وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan perang.” (Al-Insan: 08)
Tawanan perang yang dimaksud dalam ayat ini menurut Imam al-Hasan al-Bashri dan Qatadah adalah tawanan perang yang masih musyrik. 1
Bahkan dalam Islam ada ancaman yang keras terhadap orang yang berlaku tidak adil terhadap orang kafir mu’ahid yang tidak memerangi Islam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلَا مَنْ ظَلَمَ مُعَاهِدًا أَوْ انْتَقَصَهُ أَوْ كَلَّفَهُ فَوْقَ طَاقَتِهِ أَوْ أَخَذَ مِنْهُ شَيْئًا بِغَيْرِ طِيبِ نَفْسٍ فَأَنَا حَجِيجُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Ingatlah, barangsiapa yang menzhalimi (kafir) mu’ahid, merendahkannya, membebaninya melebihi batas kesanggupannya, atau mengambil sesuatu darinya tanpa kerelaan hatinya, maka aku adalah musuh yang mendebatnya nanti pada hari Kiamat.” 2
Sikap yang Bijak Antara Kebencian dan Keadilan
Orang-orang kafir merupakan musuh agama Allah. Tentunya wajib bagi kita untuk membenci kekufuran mereka. Tapi bukan berarti kita tidak menegakkan keadilan dan tidak berlaku adil terhadap mereka. Bahkan kita diperintahkan untuk bersikap adil terhadap mereka dan jangan sampai kebencian kita terhadap mereka mengakibatkan ketidakadilan atas hak-hak mereka.
Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, teladan umat dan manusia yang paling keras terhadap kekufuran, diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk tetap berlaku adil terhadap orang-orang kafir. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ اَكّٰلُوْنَ لِلسُّحْتِۗ فَاِنْ جَاۤءُوْكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ اَوْ اَعْرِضْ عَنْهُمْ ۚوَاِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَّضُرُّوْكَ شَيْـًٔا ۗ وَاِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
“Mereka (orang-orang Yahudi itu) sangat suka mendengar berita bohong dan banyak memakan makanan yang haram. Sehingga apabila mereka datang kepadamu (Nabi Muhammad untuk meminta keputusan), maka berilah keputusan di antara mereka atau berpalinglah dari mereka. Jika engkau berpaling dari mereka, niscaya mereka tidak akan membahayakanmu sedikit pun. Akan tetapi, jika engkau memutuskan (perkara mereka), maka putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat adil.” (Al-Maidah: 42)
Semoga artikel ringkas ini bisa menambah pengetahuan kita terhadap agama Islam dan penerapan sikap adil yang benar terhadap seluruh makhluk Allah Ta’ala. Dan semoga tambahan ilmu ini bisa bermanfaat untuk diri kita pribadi serta bisa kita dakwahkan kepada orang lain, Aamiin.







0 comments:
Post a Comment