Salah satu keuntungan menjadi seorang
pemimpin adalah bisa bebas memilih tangan kanannya. Tangan kanan yang
bisa dipercaya dan loyal. Tangan kanan itu bisa juga dijadikan pembisik.
Menurut
KKBI Daring (http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php), pembisik
adalah No 1 orang Seperti Presiden Gubernur Bupati Walikota sampai struktur terbawah yang membisikkan sesuatu kpd orang lain; 2 orang yg
bertugas membisikkan apa yang harus dikatakan oleh pemain lain
Menurutku, jika berkaitan dengan pemimpin, maka pembisik bisa dikategorikan sebagai salah seorang yang dipercaya oleh pemimpin tersebut. Oleh sebab itulah, pembisik tersebut mungkin saja memiliki keterampilan tertentu dalam berbisik.
Jika sudah begitu, maka informasi yang diterima
oleh pimpinan sudah dicampuri opini tak sehat. Itulah mengapa salah satu
syarat menjadi seorang pemimpin adalah memiliki kemampuan menyaring
informasi yang dia terima baik dari salah seorang 'staf ahlinya', yaitu
sang pembisik dan orang-orang yang memiliki ataupun tak memiliki jabatan
dalam kepemimpinannya.
Adapun, pemimpin di sini bisa diartikan
pemimpin di sebuah organisasi, seperti perusahaan, komunitas, institusi
pendidikan, lembaga pemerintah, LSM, dan negara. Untunglah, walaupun
beberapa kali terlihat akrab dengan pemimpin di organisasi,
aku bisa menempatkan diri sebaik mungkin yaitu dengan memberikan informasi menurut yang kutahu dan kalaupun itu adalah opiniku pribadi sendiri maka akan kuberitahu kalau itu adalah opiniku bukan berdasarkan fakta di lapangan. Jika kutemukan bahwa itu fakta di lapangan berdasarkan apa yang kulihat secara langsung, dengar, ataupun rasakan, maka secara jujur kukatakan bahwa itu adalah fakta berdasarkan media dan indraku sendiri atau jika informasi itu kudapatkan dari orang lain maka kukatakan juga kalau itu kudapatkan dari orang lain.







0 comments:
Post a Comment