Kegiatan kali ini mengangkat tema “Harmoni Cagar Budaya Banten”. Festival ini berlangsung di Gedung Negara Provinsi Banten, dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Banten, Rahmat Tamam, Sabtu (6/12/2025) malam.
Plt. Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai ketua pelaksana dalam sambutannya melaporkan Festival Cagar Budaya adalah agenda tahunan Bidang Kebudayaan.
Tahun ini, Festival Cagar Budaya memiliki konten acara Lomba Musik Etnik, pameran UMKM bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII dalam penyediaan permainan tradisional, serta tampilan kesenian.
“Tahun ini diselenggarakan di Gedung Negara karena gedung ini menjadi salah satu cagar budaya di Banten yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.
Selain itu, tema festival yaitu “Harmoni Cagar Budaya Banten” diimplementasikan melalui tiga poros utama pengembangan budaya: 1) Harmoni dengan Ekspresi (Seni & Kreativitas) melalui pertunjukan seni tradisi dan modern, kolaborasi seniman Banten, serta Lomba Musik Etnik Pelajar yang menghadirkan karya etnik inovatif dari perwakilan pelajar SMA/SMK dan sanggar se-Banten.
Llau ke 2). Harmoni dengan Kesejahteraan (Ekonomi & UMKM) melalui pameran UMKM dan Produk Kreatif yang mempromosikan produk berbasis nilai budaya Banten, sekaligus membuka peluang bagi pelaku ekonomi kreatif lokall.
Dan ke 3) Harmoni Lintas Generasi & Sektor melalui keterlibatan berbagai pihak mulai dari kolaborasi antar instansi di Pemprov Banten, akademisi, pelajar, komunitas seni, dan pelaku UMKM dalam satu ruang kolaboratif.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Rahmat Tamam, dalam sambutannya menegaskan pelestarian cagar budaya bukan hanya upaya menjaga situs dan artefak, tetapi juga menjaga koneksi antargenerasi melalui seni, pendidikan, dan ekonomi kreatif.
“Melalui festival ini, kita ingin menunjukkan bahwa warisan budaya bukan sekadar benda mati, tetapi sumber inspirasi, kreativitas, dan kesejahteraan masyarakat Banten. Selain itu, saya mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan dalam acara ini. Salah satunya dengan Dinas Pariwisata, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII.” ujarnya.
Seusai pembukaan, Sekretaris Dinas Pendidikan didampingi Plt. Kepala Bidang Kebudayaan, dan para tamu undangan melakukan kunjungan ke booth UMKM yang menawarkan berbagai jajanan mulai dari cilok dan otak-otak dari Labuan, aksesoris, booth para perupa, dan booth BPK Wilayah VIII.
Setelahnya, acara dilanjutkan dengan Diskusi Cagar Budaya menghadirkan Ketua Tim Ahli Cagar Budaya, Dr. Ali Fadillah, DEA, dan dosen Pendidikan Sejarah Untirta, Yuni Maryuni, M.Pd, yang dipandu oleh Nanda Maulana.
Selain Diskusi, Festival Cagar Budaya 2025 menghadirkan Lomba Musik Etnik, yang diikuti oleh pelajar dan umum di Provinsi Banten.
Melalui festival ini, diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat strategi pemajuan kebudayaan daerah. Melalui integrasi seni, ekonomi kreatif, pendidikan, dan kolaborasi lintas sektor, pelestarian cagar budaya dapat berjalan berkelanjutan serta berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Festival ini juga, menjadi bagian dari program prioritas Pemprov Banten dalam mewujudkan daerah yang berbudaya, inovatif, dan berdaya saing nasional. (







0 comments:
Post a Comment