Wednesday 12 July 2023

Oligarki dan Belenggu Pragmatisme Politik

 


Jika melihat kiprahnya yang sudah memasuki usia 77 tahun (sejak pemilu pertama digelar 1955), seharusnya partai politik telah memasuki eksistensi wisdom dan mapan dalam membangun dan mengorganisasi dirinya di tengah konstelasi politik nasional dan global. Namun sayangnya hal itu tidak terjadi. Pemicu kegagalan itu ditengarai oleh beberapa faktor: pertama, watak oligarki atau feodalisme yang menggerogoti tubuh partai politik.

Oligarki dan feodalisme merupakan watak kekuasaan sekelompok elite yang secara materi buruk. Amandemen UUD 1945 yang menempatkan partai politik dalam posisi yang strategis bahkan supreme dalam struktur ketatanegaraan memang memosisikan partai politik bak “lumbung atau singgasana surgawi” bagi petualang-petualang kekuasaan.

Dalam pertumbuhannya, demokrasi makin terkurung dalam ruang ambisi dan monopoli praktik kekuasaan oligarki. Keputusan kelompok oligarki sering tidak memedulikan belas kasihan sebagian kecil perut masyarakat. Awal mula aktivitas oligarki itu dimulai dengan adanya KKN merajalela, lemahnya substansi hukum, adanya politik tranksaksional, hingga sederetan masalah di mana demokrasi terperangkap dan diakusisi oleh beberapa kepentingan kaum oligarki.

Saat ini oligarki menjadi sebuah ancaman bagi bangsa Indonesia. Bagaimana tidak? Seluruh kekuasaan terbesar dipegang sepenuhnya oleh kaum elite demi keuntungan pribadi mereka. Kita harus ingat bahwa negara kita adalah negara demokrasi, di mana kekuasaan terbesar ada pada rakyat itu sendiri. Jika berbicara tentang demokrasi, maka harus berbicara pula tentang kedaulatan rakyat. Demokrasi berdiri atas prinsip persamaan, bahwa setiap manusia adalah sederajat.

Di negara demokrasi, kita semua berdaulat, semuanya sama-sama punya kuasa. Tapi pada kenyataannya, sistem demokrasi di Indonesia dikuasai oleh kaum oligarki sehingga makin jauh dari cita-cita yang diharapkan.

Mengutip pernyataan Jeffrey A. Winters, seorang Profesor di Northwestenn University dalam bukunya yang berjudul “Oligarchy”, bahwa oligarki menekankan pada kekuatan sumber daya materiel sebagai basis kekuatan dan upaya mempertahankan kekayaan pada diri mereka. Adanya ketidaksetaraan materiel tersebut mengakibatkan ketidaksetaraan kekuasaan politik.

Kondisi itu juga yang terjadi di Indonesia saat ini. Jika dulu sebelum pra-reformas sebelum oligarki berkuasa pada ranah sentral, pada era reformasi sekarang ini oligarki makin berkembang ke berbagai bentuk melalui partai politik, pemilu, dan parlemen yang ada hidup dari pusat hingga pelosok daerah.

Pelaksanaan demokrasi juga erat hubungannya dengan pembangunan nasional. Tujuan dari pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia ialah pembangunan yang saling berkesinambungan, yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

Mengutip pernyataan Bung Hatta, “Jika kita ingin membangun suatu dunia di mana setiap orang seharusnya bahagia.” Hal ini mengacu pada proses pembangunan yang seharusnya melibatkan rakyat, tapi pada kenyataannya rakyat hanya menjadi penonton dari pembangunan itu sendiri. Konsep pembangunan yang keliru ini dilakukan oleh sekelompok elite politik dengan tujuan meningkatkan nilai tambah ekonomi, bukan nilai tambah manusia. Padahal hak sepenuhnya menjadi milik kita, rakyat Indonesia.

“Money is power”; mungkin itu tiga kata yang mewakili sistem pemerintahan di negara demokrasi ini. Uang menjadi kuasa tertinggi di atas segalanya. Bahkan sesuatu yang tidak dapat disejajarkan nilainya dengan uang kini bisa ditukar dengan uang, seperti dewan perwakilan, jabatan, gelar, wewenang, dan posisi fungsional.

Sangat jelas bahwa pemerintahan, pemilu, dan partai yang diharapkan diisi oleh orang-orang yang mengabdi dan bekerja untuk rakyat telah berubah, diisi oleh sekumpulan elite politik yang memiliki basis kekayaan materiel serta basis kepentingan kapitalisnya sendiri. Nyatanya, kaum elite yang bermodal membeli politik (kekuasaan) dengan kekayaan yang mereka miliki.

Masyarakat tidak bisa dibodohi terus-menerus, kekecewaan publik lama-kelamaan akan menjadi bumerang bagi elite-elite politik yang menyimpang. Pelaksanaan demokrasi haruslah memperhatikan unsur kompetensi dan integritas. Demokrasi tanpa kompetensi dan integritas hanya mengandalkan mobilisasi, bukan partisipasi.

Maka dari itu pentingnya pemikiran kritis dari berbagai aspek untuk dapat menggeser nilai oligariki serta mengembalikan nilai lama dalam pengamalan Pancasila dan UUD 1945 sebagai fondasi demokrasi.

 

Nurul Anisa Mahasiswa di Universitas Padjadjaran

 

Share:

0 comments:

Post a Comment



GUNAKAN HAK PILIH ANDA 14 FEBRUARI 2024

GUNAKAN HAK PILIH ANDA 14 FEBRUARI 2024

DPRD PROVINSI BANTEN HARI ANAK INTERNASIONAL 2023

DPRD PROVINSI BANTEN HARI ANAK INTERNASIONAL 2023

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON HUT PAHLAWAN

SEKRETARIAT DPRD KOTA CILEGON HUT PAHLAWAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PERTAMINA 2023

PERTAMINA 2023

PT ANUGRAH CAHAYA PLAPON PVC Mau Cari di SINI ! KLIK

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

DPRD KOTA CILEGON UCAPAN MAULID NABI SAW 1445 H

DPRD KOTA CILEGON UCAPAN MAULID NABI SAW 1445 H

SEGENAP CREW KORAN KONTAK BANTEN MAULID 1445 H

SEGENAP CREW KORAN KONTAK BANTEN MAULID 1445 H
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

SELAMAT HUT KORPRI 2023

SELAMAT HUT KORPRI 2023

KONTAK MEDIA GROUP

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

BAPENDA TANGERANG

DINAS PENDIDIKAN KOTA SERANG SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1444 H

DINAS PENDIDIKAN KOTA SERANG SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1444 H

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

TALK SHOW MENCARI PEMIMPIN SEJATI

INFO CPNS DAN PPPK 2023 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

HARI KETERBUKAAN INFORMASI 2023

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

RESOLUSI TAHUN 2023

RESOLUSI TAHUN 2023

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

PEMERINTAH SUBANG JABAR

PEMERINTAH SUBANG JABAR

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

PEMERINTAH BIRIEUN ACEH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

Berbuat Baiklah Karena Senyum Pun Ibadah

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

LIBUR NASIONAL 2023

LIBUR NASIONAL 2023

PEMERINTAH JAWA TENGAH

PEMERINTAH JAWA TENGAH

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

HUT RI KE 78 2023

HUT RI KE 78 2023

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

PEMERINTAH TANGERANG

PEMERINTAH TANGERANG

SELAMAT HUT BAWASLU REPUBLIK INDONESIA

BERGERAK DAN BERGERAK

Portal Kementrian Kemlu Indonesia

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support