JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan keberadaan wakil
menteri (wamen) diharapkan mampu mendukung kinerja dan pelaksanaan
tugas para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Presiden Jokowi secara resmi melantik 12 wamen di Istana Negara,
Jakarta, Jumat (25/10). Mereka dilantik berdasarkan Keputusan Presiden
(Keppres) Nomor 72/M/Tahun 2019. Para wamen tersebut berasal dari
kalangan partai politik dan profesional.
“Menurut saya profilnya sangat-sangat bagus. (Ini) dalam rangka
memperkuat Kabinet Indonesia Maju,” kata Presiden Jokowi saat
mengumumkan susunan wamen di tangga dalam Istana Merdeka, Jakarta,
Jumat.
Pada kesempatan itu, Presiden didampingi oleh Wakil Presiden, Ma’ruf
Amin. Presiden dan Wapres bersama Wakil Menteri duduk lesehan
sebagaimana saat pengumuman susunan menteri pada Rabu (23/10).
“Tadi pagi saya sampaikan tugas khusus, yaitu diplomasi ekonomi
terutama berkaitan dengan perjanjian perdagangan dan investasi,” pesan
Presiden kepada Wamenlu, Mahendra Siregar.
Jokowi lalu menyontohkan telah selesainya Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA)
dengan Australia. “Dan, saya berikan target kepada pak wamenlu untuk
selesaikan ada 14-15 negara yang kita perlu perjanjian negara terutama
dengan Uni Eropa,” tutur Presiden.
Selanjutnya, untuk Wamen Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono, Presiden
ingin ke depan bisa mengembangkan industri pertahanan. “Saya berikan
tugas khusus mengembangkan industri strategis pertahanan, dan berikan
dukungan kepada Pak Menteri Prabowo Subianto,” ujar dia.
Presiden juga memberikan tugas khusus kepada Wamenkeu, Suahasil
Nazara. “Beliau sudah lama berkecimpung (di bidang keuangan) sehingga
optimalisasi anggaran agar tepat sasaran dan berikan manfaat pada
rakyat bisa dilakukan,” jelas Jokowi.
Kepada Wamen PUPR, John Wempi Wetipo, yang akan membantu Menteri
PUPR, Basuki Hadi Moeljono, Presiden memberikan tugas khusus untuk
mengawal pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia.
“Beliau pengalamannya, pernah jadi Bupati di Jayawijaya dua periode.
Jadi, tak diragukan lagi. Beliau akan bantu dalam pengawasan proyek
infrastruktur yang banyak sekali di Indonesia terutama di Indonesia
bagian timur,” tutur Presiden.
Kemudian, Jokowi juga memberikan penekanan tugas kepada Wamen BUMN 1,
Budi Gunadi Sadikin, dan Wamen BUMN 2, Kartika Wirjoatmodjo. Presiden
ingin keduanya bisa memberikan terobosan baru di BUMN.
“Saya harapkan akan ada sebuah lompatan besar baik dalam mungkin valuasi aset yang ada. Saya sampaikan untuk mencari partner yang
baik sehingga BUMN kita benar-benar jadi sebuah perusahaan korporasi
yang memiliki reputasi yang baik di dunia global,” papar Jokowi.
Khusus untuk menteri BUMN, Presiden memberikan keleluasaan untuk
memiliki wamen lebih dari satu, mengingat lingkup kerja yang sangat
banyak, yakni sekitar 140 BUMN, sehingga membutuhkan kontrol dan
pengawasan lebih.
Mencapai Target
Sementara itu, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, menjelaskan
kehadiran wamen dibutuhkan untuk membantu menteri mencapai target yang
ditetapkan pemerintah.
“Karena kan presiden ingin cepat kerjanya. Jadi harus
dibantu oleh banyak (wamen). Beliau mengharapkan wamen-wamen ini bisa
membantu masing-masing menteri,” kata Fadjroel, di Istana Negara.
Menurut dia, yang menarik dari komposisi wamen adalah keterwakilan
dari tiap pulau di Tanah Air. Selain itu, ada perwakilan dari Nahdlatul
Ulama (NU) di figur Wamenag Zainut Tauhid.
Fadjroel menyatakan keberadaan wamen bukan mengindikasikan Presiden
Jokowi bagi-bagi kursi ke parpol dan relawan. Dia mengatakan keberadaan
wamen merupakan cara Jokowi mengambil putra-putri terbaik bangsa.
“Inilah wajah persatuan Indonesia dan sekali lagi tidak pernah ada
menteri atau wakil menteri yang visinya di luar pak presiden. Semuanya
satu,” ujar dia.
No comments:
Post a Comment