Saturday, 26 October 2019

Presiden: Wamen untuk Perkuat Kinerja Kabinet


BERSAMA WAKIL MENTERI I Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin bersama para wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sebelum acara pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10). Sebanyak 12 wakil menteri itu berasal dari partai politik, relawan, dan profesional.
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan keberadaan wakil menteri (wamen) diharapkan mampu mendukung ki­nerja dan pelaksanaan tugas para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Presiden Jokowi secara resmi melantik 12 wamen di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10). Mereka dilantik berdasarkan Keputusan Presi­den (Keppres) Nomor 72/M/Tahun 2019. Para wamen tersebut berasal dari kalangan partai politik dan profesional.
“Menurut saya profilnya sangat-sangat ba­gus. (Ini) dalam rangka memperkuat Kabinet Indonesia Maju,” kata Presiden Jokowi saat mengumumkan susunan wamen di tangga da­lam Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.
Pada kesempatan itu, Presiden didampingi oleh Wakil Presiden, Ma’ruf Amin. Presiden dan Wapres bersama Wakil Menteri duduk lesehan sebagaimana saat pengumuman su­sunan menteri pada Rabu (23/10).
“Tadi pagi saya sampaikan tugas khusus, yaitu diplomasi ekonomi terutama berkaitan dengan perjanjian perdagangan dan investasi,” pesan Presiden kepada Wamenlu, Mahendra Siregar.
Jokowi lalu menyontohkan telah selesainya Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Com­prehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Australia. “Dan, saya berikan tar­get kepada pak wamenlu untuk selesaikan ada 14-15 negara yang kita perlu perjanjian negara terutama dengan Uni Eropa,” tutur Presiden.
Selanjutnya, untuk Wamen Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono, Presiden ingin ke depan bisa mengembangkan industri pertahanan. “Saya berikan tugas khusus mengembangkan industri strategis pertahanan, dan berikan dukungan ke­pada Pak Menteri Prabowo Subianto,” ujar dia.
Presiden juga memberikan tugas khusus ke­pada Wamenkeu, Suahasil Nazara. “Beliau su­dah lama berkecimpung (di bidang keuangan) sehingga optimalisasi anggaran agar tepat sa­saran dan berikan manfaat pada rakyat bisa di­lakukan,” jelas Jokowi.
Kepada Wamen PUPR, John Wempi Wetipo, yang akan membantu Menteri PUPR, Basuki Hadi Moeljono, Presiden memberikan tugas khusus untuk mengawal pembangunan infra­struktur di wilayah timur Indonesia.
“Beliau pengalamannya, pernah jadi Bupati di Jayawijaya dua periode. Jadi, tak diragukan lagi. Beliau akan bantu dalam pengawasan proyek infrastruktur yang banyak sekali di Indonesia ter­utama di Indonesia bagian timur,” tutur Presiden.
Kemudian, Jokowi juga memberikan penekanan tugas kepada Wamen BUMN 1, Budi Gunadi Sadikin, dan Wamen BUMN 2, Kartika Wirjoatmodjo. Presiden ingin keduanya bisa memberikan terobosan baru di BUMN.
“Saya harapkan akan ada sebuah lompatan besar baik dalam mungkin valuasi aset yang ada. Saya sampaikan untuk mencari partner yang baik sehingga BUMN kita benar-benar jadi sebuah perusahaan korporasi yang memiliki re­putasi yang baik di dunia global,” papar Jokowi.
Khusus untuk menteri BUMN, Presiden mem­berikan keleluasaan untuk memiliki wamen lebih dari satu, mengingat lingkup kerja yang sangat banyak, yakni sekitar 140 BUMN, sehingga mem­butuhkan kontrol dan pengawasan lebih.
Mencapai Target
Sementara itu, Juru Bicara Presiden, Fad­jroel Rachman, menjelaskan kehadiran wamen dibutuhkan untuk membantu menteri menca­pai target yang ditetapkan pemerintah.
“Karena kan presiden ingin cepat kerjanya. Jadi harus dibantu oleh banyak (wamen). Be­liau mengharapkan wamen-wamen ini bisa membantu masing-masing menteri,” kata Fad­jroel, di Istana Negara.
Menurut dia, yang menarik dari komposisi wamen adalah keterwakilan dari tiap pulau di Ta­nah Air. Selain itu, ada perwakilan dari Nahdlatul Ulama (NU) di figur Wamenag Zainut Tauhid.
Fadjroel menyatakan keberadaan wamen bukan mengindikasikan Presiden Jokowi bagi-bagi kursi ke parpol dan relawan. Dia menga­takan keberadaan wamen merupakan cara Jokowi mengambil putra-putri terbaik bangsa.
“Inilah wajah persatuan Indonesia dan se­kali lagi tidak pernah ada menteri atau wa­kil menteri yang visinya di luar pak presiden. Semuanya satu,” ujar dia.

No comments:

Post a Comment