 |
PEMBINAAN. Sejumlah mahasiswa UIN Jakarta penerima
beasiswa berprestasi saat ikut pembinaan di asrama, UIN Jakarta. Program
studi keagamaan jadi salah satu prodi pemberi beasiswa kepada mahasiswa berprestas |
CIPUTAT-Seperti tahun lalu, UIN Jakarta kembali akan
melakukan penjaringan para calon mahasiswa baru untuk program S1 yang
berprestasi tahun akademik 2017/2018. Skema penjaringan calon di
antaranya melalui program pemberian beasiswa, baik internal maupun
eksternal (kerja sama).Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Drs
Zaenal Arifin MPd.I di gedung Rektorat, seperti dilansir di laman
uinjkt.ac.id, mengungkapkan, penjaringan calon mahasiswa berprestasi
melalui pemberian beasiswa pendidikan dilakukan dalam tiga skema, yakni
beasiswa Badan Layanan Umum (BLU) UIN Jakarta, beasiswa Kementerian
Agama, beasiswa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dan beasiswa
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.“Tapi penawaran jalur beasiswa tersebut hanya untuk beberapa program studi tertentu saja, tidak semuanya,” kata Zaenal.Sebagai contoh, beasiswa BLU UIN Jakarta adalah pemberian biaya studi
bagi calon mahasiswa untuk program studi (prodi) keagamaan, seperti di
Fakultas Dirasat Islamiyah (1 prodi), Fakultas Ushuluddin (5 prodi),
Fakultas Adab dan Humaniora (2 prodi), dan Fakultas Syariah dan Hukum (1
prodi).Menurut Zaenal, total kuota penerimaan jalur beasiswa untuk sembilan prodi ini berjumlah 200 orang.Khusus untuk skema kerja sama dengan Kementerian Agama dan pemerintah
daerah, beasiswa diberikan hanya bagi empat prodi di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.Total kuota yang disediakan sebanyak 50 orang, dengan rincian
beasiswa program santri berprestasi nasional dari Kementerian Agama
sebanyak 40 orang, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (5 orang), dan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (5 orang).Menurut Zaenal, beasiswa Kementerian Agama dan pemerintah daerah
merupakan program kerja sama untuk menjaring para calon mahasiswa
berprestasi dari kalangan santri pondok pesantren (madrasah) di berbagai
daerah di Indonesia.Kebijakan ini ditempuh agar para santri tersebut memperoleh akses dan kesempatan yang sama belajar di fakultas kedokteran.“Karena itu, syarat untuk memperoleh beasiswa, para santri setelah
lulus wajib kembali ke daerah asal masing-masing,” ujarnya. Selain wajib
kembali ke daerah, selama kuliah di UIN Jakarta para santri ini juga
wajib tinggal di asrama untuk pembinaan, termasuk mengikuti matrikulasi.Zaenal lebih lanjut menjelaskan, program jalur beasiswa berprestasi
hingga kini belum dibuka karena masih dalam proses persiapan. Namun, ia
memastikan bahwa program tersebut tahun ini tetap dibuka guna memenuhi
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, khususnya bagi para santri
dari berbagai daerah.
0 comments:
Post a Comment