![]() |
Jembatan Tol BSD-Tangerang ambruk setelah ditabrak Trailer yang mengangkut Crane. (Istimewa / Istimewa)
|
Tangsel-Sudah hampir delapan bulan pasca robohnya jembatan penyerangan orang
(JPO), di Tol BSD, Tangsel, yang roboh dihantam truk pengangkut Crane
pada Mei 2016 lalu, pengelola tol ruas Bintaro-Serpong, PT Bintaro
Serpong Damai, belum melakukan pembangunan kembali.Hal ini pun
dipertanyakan oleh warga RT 01/06, Kampung Poncol, Kalurahan Sawah Baru,
Kecamatan Ciputat. Pasalnya, mereka membutuhkan JPO tersbeut sebagai
akses antara Kampung Serua dan Poncol di Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan
Ciputat.Suaeb, 60, salah satu warga menyebutkan, warga di
kampungnya telah habis kesabaran untuk menunggu janji-janji pengelola
tol yang tidak kunjung di realisasikan."Kita cuma
dijanji-janjikan tanpa ada keseriusan pihak pengelola Tol, dulu bilang
Oktober sudah jadi, sudah bisa dilewatin. Terus dibilang akhir tahun
2016, terakhir kabar Februari ini tapi ya sampai sekarang cuma
janji-janji saja," katanya, Jumat (3/2/2017).Ditambahkan Suaeb,
keberadaan JPO yang dahulu berdiri di KM7+400 itu sangat penting buat
membantu aktifitas warga di dua Kampung Poncol dan Kampung Sawah."Kalau
begini Kita yang dirugikan, jadi harus jalan lebih jauh karena harus
memutar. Memang bisa juga lewat pinggir rel kereta listrik tapi apa Kita
harus bertaruh nyawa," katanya.Arif, 27, pedagang lontong sayur
di tempat itu, mengaku, dirinya harus berputar jauh untuk berjualan
keliling kampung. Dia berharap JPO yang pernah dijanjikan pengelola Tol
bisa segera terbangun."Jelas terbantu kalau ada JPO,
kalau sekarang jadi harus muter lewat pasar Jombang. Ya mudah-mudahan
bisa cepet dibangun, karena bermanfaat banget buat pejalan kaki,"
pungkasnya,
0 comments:
Post a Comment