![]() |
Umat hindu mengadakan kegiatan Melasti sebelum
memperingatan Hari Raya Nyepi yang jatuh Pada Hari Selasa, 28 Maret 2017
di Pura Parahyangan Jagat Guru, BSD Serpong - Tangsel, Senin
(27/03/2017).
|
Tangerang-Peringatan Hari Raya Nyepi yang dirayakan setiap tahun Baru Saka yang
bertepatan jatuh pada Hari Selasa, 28 Maret 2017, berbeda dengan
Perayaan Hari Besar Keagamaan lain yang dirayakan dengan meriah perayaan
Nyepi justru dilakukan dengan menyepikan diri dari aktivitas.
Dewa Sanjaya, Katua Bamus Banjar Tangsel yang ditemui di Pura Parahyangan Jagat Guru, BSD Serpong , Tangsel
menerangkan, tujuan utama Hari Raya Nyepi sebagai bentuk penyucian diri
dan pertanggung jawaban kepada yang Maha Kuasa dalam menyambut
datangnya Tahun Baru Saka.
Dewa menambahkan, peringatan Nyepi sendiri terdiri dari beberapa
rangkaian acara keagamaan. "Kemarin kami sudah melaksanakan Melasti,
yakni upacara pembersihan diri dan sarana prasarana sembahyang yang ada
di pura untuk di arak ke laut, itu kami lakukan di Pantai Tanjung Pasir
Tangerang, hari ini kami melakukan Tawur Agung yang dipusatkan se
Provinsi Banten di Pura Eka Ananta Serang," katanya.
Kegiatan yang dilakukan antara lain Pembersihan buana agung dan juga
pawai Budaya pawai Ogoh-ogoh yang dihadiri pejabat Pemprov, Kanwil
Kemenag, Dinas Pariwisata, MUI, FKUB, masyarakat hindu.
"Ada sekitar 3000 orang se-Banten umat Hindu yang hadir. Dan besok
adalah puncak perayaan Nyepi semenjak pagi. Kami menyepikan diri di
rumah masing-masing dari segala aktivitas keduniawian dan melaksanakan
lima tapa brata penyepian," tuntasnya.
Total di Tangsel saat ini kami ada 45 orang pecalang yang ikut
mengamankan perayaan Nyepi yang diikuti kurang lebih 750 Kepala
Keluarga Umat Hindu se Tangsel.
0 comments:
Post a Comment