LEBAK, (KB).-Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan kunjungan kerja,
dan meninjau gudang beras Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre)
Lebak-Pandeglang, Rabu (1/3/2017). Dalam kunjungannya, wakil rakyat di
senayan ini meminta Bulog Divre DKI Banten menyerap gabah petani dengan
melibatkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), mitra dan
stakeholder. Hadir dalam kunker tersebut Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia
Jayabaya, jajaran Bulog DKI-Banten. ”Bulog DKI Banten saat ini tinggal
menjalankan tugas komersial dan pendistribusian karena Bulog memiliki
kemampuan untuk itu. Kami minta Bulog DKI Banten harus mampu menyerap
gabah petani. Hal itu agar selain stabilitas harga gabah ditingkat
petani stabil juga persediaan mencukupi,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR
RI Herman Khaeron.Sejumlah anggota DPR RI Komisi IV, di antaranya Vivi Sumantri
Jayabaya yang turut meninjau persediaan beras di Gudang Bulog
Warunggunung, mengaku cukup puas melihat ketersediaan beras yang ada.
Namun, pihaknya meminta agar Bulog segera mendistribusikan beras
tersebut kepada RTS-PM (Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat). Melihat
stok beras yang ada di gudang ini, kami cukup puas dan Bulog harus
segera mendistribusikannya kepada masyarakat miskin,” katanya. Sementara
Kepala Divre Bulog DKI- Banten, Mansyur mengatakan, meski pemerintah
hingga kini belum menetapkan HPP (Harga Pembelian Pemerintah ) yang
baru, namun pihaknya sudah melakukan penyerapan beras dan gabah milik
petani di Subdivre yang ada, dengan mengacu kepada Inpres Nomor 5 tahun
2015. ”Dalam penyerapan beras dan gabah petani, kami masih berpedoman
kepada Inpres Nomor 5 tahun 2015,” ucapnya. Menurutnya, harga gabah
kering panen di tingkat para petani saat ini masih relatif tinggi pada
kisaran Rp 3.900 per kilogram, sehingga pihaknya terus memantau
perkembangan harga gabah di tingkat petani sekaligus melakukan
penyerapan gabah maupun beras. "Masih tingginya harga gabah kemungkinan
akibat pengaruh masa panen padi yang tidak serentak dan kondisi cuaca
yang menyulitkan pengeringan gabah milik petani," tuturnya.Ia mengatakan, meski harga gabah masih relatif tinggi, Bulog melalui
beberapa mitra kerja melakukan pembelian atau penyerapan gabah milik
petani, meski ada kesulitan dalam penjemuran gabah."Saat ini, kami sudah
melakukan pembelian gabah milik petani meski belum secara maksimal,
akibat kondisi cuaca yang masih sering terjadi hujan," katanya.Bahkan
Kadivre optimistis, target pengadaan tahun 2017 sebanyak 200 ribu ton
setara beras tercapai tahun ini. Kasubdivre Bulog Lebak dan Pandeglang,
Renato Horison menambahkan, berdasarkan Inpres Nomor 5 tahun 2015, HPP
tahun 2015 lalu, pemerintah telah menetapkan harga gabah kering panen
(GKP) di penggilingan sebesar Rp 3.700/kg, gabah kering giling (GKG) di
gudang bulog Rp 4.600/kg, dan harga pembelian beras dalam negeri Rp
7.300 kg. Tahun ini Bulog akan menerapkan metode baru untuk pengadaan
beras, yaitu dengan Any Quality and Any Price yang merupakan pengadaan
komersial atau pengadaan premium. "Beras akan tetap dibeli dengan harga
sesuai kualitasnya. Jadi jika beras yang dibawa kualitasnya lebih baik
dari beras standar, maka akan dibeli dengan harga yang lebih
tinggi.Namun sebaliknya, jika beras dengan kualitas yang lebih rendah
maka akan dibeli dengan harga yang lebih rendah," katanya. (
Thursday, 2 March 2017
Home »
» Kunjungan Kerja Komisi VIV DPR-RI, Beras Petani Dimaksimalkan
0 comments:
Post a Comment