
Nuryani, warga kecamatan Pinang mengatakan, dirinya
harus berputar-putar hanya untuk membeli sebungkus garam. Kalau pun
ada, dirinya juga harus membayar dua kali lipat dari harga normal.
"Ini dapet juga udah putar-puter di tiga warung,
ini juga cuma dapat bungkus kecil. Harganya naik biasanya Rp1000
sekarang Rp2000," katanya, Minggu (23/7/2017).
Nuryani melanjutkan, beberapa warung dan toko
mengaku kehabisan stok karena agen besar sudah kehabisan pasokan garam
yang mereka miliki. "Naiknya harga garam juga berpengaruh ke harga-harga
lain. Seperti ikan asin dan ikan-ikan yang lainya juga ikut naik,"
katanya.
Nuryani berharap, pemerintah segera menambah stok
garam yang ada, sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk
mendapatkannya. "Soal harga naik mungkin sudah biasa, tapi kalau stoknya
enggak ada itu yang menyulitkan masyarakat," pungkasnya.
Sementara menurut Uda, pedagang sembako di
Kecamatan Pinang mengaku sudah sepekan dirinya belum mendapatkan stok
garam dari agen tempatnya belanja. "Saya juga tidak mengetahui sampai
kapan garam langka. Sekarang aja saya cuma mengandalkan stok lama aja,"
pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment