LAMPUNG – Puncak arus balik mulai pada hari ini, Sabtu
(1/7/2017) terpantau di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Mulai sore
hingga malam terus dipadati pemudik yang akan kembali ke Pulau Jawa. Terutama pengendara motor yang mengular menunggu antrian masuk kapal dan para penumpang kapal.
hingga malam terus dipadati pemudik yang akan kembali ke Pulau Jawa. Terutama pengendara motor yang mengular menunggu antrian masuk kapal dan para penumpang kapal.
Dari data yang tercatat di PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
(ASDP) Indonesia Ferry (Persero) cabang Bakauheni sampai H+3 jumlah
pemudik yang sudah kembali ke Pulau Jawa mencapai 263.453.
“Diprediksikan malam ini puncak arus balik terjadi yang akan kembali ke
Pulau Jawa sebanyak 679.918,” jelas Koordinator Data PT ASDP Indonesia
Ferry (Persero) cabang Bakauheni Aja Muhtar.
Sementara itu, sejumlah truk yang beroperasi dan melintas di ruas
Jalan Lintas Barat diberhentikan petugas Satuan Lalu Lintas Kepolisian
Resor (Polres) Tanggamus. Truk juga diminta parkir dan tidak melanjutkan
perjalanan sebelum mendapat persetujuan petugas.
Kepala Unit Dikyasa Lalu Lintas Satlantas Polres Tanggamus Bripka
Yuliansyah Idrus mengatakan, truk yang diminta parkir merupakan
kendaraan roda enam. “Ada larangan kendaraan roda enam melintas pada
arus balik Idul Fitri. Semula keputusan menteri sebelum Lebaran,
kemarin menyatakan bahwa truk sudah bisa lewat pada Jumat ini. Akan
tetapi, menteri menyampaikan larangan tersebut diperpanjang hingga 2
Juli 2017,” ungkapnya.
Ia mengimbau pengendara kendaraan roda enam yang sudah mulai
beroperasi agar memprioritaskan kendaraan roda empat dan roda dua.
Terutama yang akan kembali dari mudik agar lalulintas berjalan lancar.
Sejauh ini sudah puluhan truk yang telah diberhentikan untuk parkir
di sejumlah kantung parkir. Di antaranya di Pasar Baru, halaman rumah
makan, dan rest area.
Beberapa sopir kecewa diberhentikan karena tidak tahu adanya
perpanjangan waktu larangan melintas. Apalagi sebelumnya didapat
informasi pada H+4 Truk roda enam sudah bisa melintas.
“Kami berharap pemerintah bisa memberikan informasi yang tepat jangan
beribah ubah. Sehingga tidak berdampak pada kerugian armada angkutan,
seperti rugi waktu yang seharusnya sudah sampai tujuan jadi terhambat
karena parkir ditengah perjalanan. Akibatnya memengaruhi biaya
perjalanan karena selam parkir harus mengeluarkan anggaran makan,” ujar
Aris, sopir truk.
0 comments:
Post a Comment