
Serang-Guna meminimalisir kekerasan terhadap anak dan untuk melindungi anak
dari tindakan kekerasan yang terjadi di semua wilayah hukum Indonesia,
sepertinya perlu digagas untuk mendirikan lembaga semisal Satgas. Kerja
Satgas untuk memberikan perlindungan terhadap anak atas kasus atau
peristiwa yang akan menghancurkan masa depan si anak.
Gagasan itu disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia
(LPAI), Seto Mulyadi yang secara gamlang menyatakan perang terhadap
pelaku kekerasan terhadap anak. Ungkapan tersebut disampaikan pada saat
menghadiri pembukaan Babbble Café and Galeri di serang, Minggu
03/09/2017
Menurut Ka Seto, sapaan akrab Seto Mulyadi, kekerasan terhadap anak
akhir-akhir ini sangat menghawatirkan, sehingga pembentukan Satgas
perlindungan anak di tiap kota kabupaten hingga tingkatan RT/RW harus
diwujudkan. “Kami meminta kepada kepala daerah untuk membuat satgas
satgas perlindungan anak sampai ketingkat RT/RW,” katanya.
Dikatakan, pemberdayaan masyarakat dalam melindungi anak dari
kekerasan itu sangat penting hingga pada tingkatan yang terkecil. “Kita
tidak bisa hanya mengandalkan Polisi, LPAI, KPAI, tidak bisa, karana
melindungi anak harus melibatkan orang sekampung, ya rukun tetangga,
rukun Warga harus di libatkan juga RT/RW kan namanya rukun ya harus
rukun dong,“ tukasnya.
Satgas perlindungan anak perlu segera di bentuk guna meminimalisir
kekerasan terhadap anak dan guna melindungi anak dari tindakan kekerasan
yang kerap terjadi pada anak di tiap kabupaten dan kota di Banten.
Sementara Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Keluarga Berencana
Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DKBPPPA) kabupaten Serang, Dewi
Hattaningrum menyampaikan, banyaknya kasus yang terjadi pada anak selain
dari masalah ekonomi, juga disebabkan kurangnya pengawasan dari
lingkungan sekitar terutama keluarga.
“Di kabupaten saja dalam kurun waktu januari 2017 sampai dengan juli
data dari DKBPPPA terdapat 15 kasus kekerasan yang terjadi terhadap
anak, dan dari 15 kasus tersebut 10 diantaranya kasus pencabulan dan 5
kasus penelantaran,“ kata dewi.
0 comments:
Post a Comment