JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto
resmi melakukan revitalisasi keanggotaan DPP Partai Golkar. Salah satu
yang diganti adalah jabatan Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan
dari Yorrys Raweyai digantikan oleh mantan petinggi Kopassus Letjen
(Purn) Eko Wiratmoko.
Hari ini, Rabu (11/10/2017) untuk pertama kalinya Eko mengikuti
rapat pleno yang dipimpin langsung Ketua Umum Partai Golkar Setya
Novanto. Eko pun mengaku siap untuk menjalankan amanah yang diberikannya
ini.Ya ini kepercayaan, harus kita laksanakan dengan baik. Itu aja," ujar
Eko di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Raya, Jakarta
Barat, Rabu (11/10/2017).
Sebagai Korbid Polhukam, Eko mengaku mendapatkan tugas dari ketua
umum untuk menyeleksi calon-calon anggota legislatif yang disiapkan
pada Pemilu Legislatif 2019 nanti.
Tadi kan udah dijelaskan oleh ketua umum bahwa saya untuk Korbid
Polhukam ini harus menyeleksi calon-calon caleg, makanya tugas saya
berat juga ini," ucapnya.
Mantan sesmenko polhukam ini mengaku belum mengetahui siapa saja
kader-kader Partai Golkar yang menjadi anggota-anggota di Bidang
Polhukam DPP Partai Golkar. Bahkan, ia mengaku baru hari ini datang ke
Kantor DPP Partai Golkar dan langsung mengikuti rapat pleno.
"Ya pelan-pelan saya beradaptasi. saya pelajari dulu. Karena saya
baru nih disini. Nanti saya pelajari dulu siapa anak buah saya disini
mana, karena saya nggak ngerti nih saya pelajari baru nanti saya jawab,"
tuturnya.
Ia juga mengaku penunjukannya tersebut tidak diperkirakannya
selama ini. Sebab, ia juga baru mengetahui dirinya ditunjuk sebagai
kader dan pengurus pusat Partai Golkar dari media massa, bukan dari
pengurus Partai Golkar.
"Nggak, nggak, (taunya) dari media, kapan tuh pertama-tama," ujarnya.
Begitu pun mengetahui namanya masuk dalam surat keputusan (SK)
Partai Golkar dari media massa. Bahkan informasi namanya di SK tersebut
tidak disampaikan langsung oleh pengurus Partai Golkar kepadanya yang
bukan anggota aktif kader Partai Golkar tersebut.
"Pas sudah SKnya turun, tahu pas di koran lihatnya," katanya.
Bahkan, Eko juga mengaku belum berkomunikasi dengan Ketua Umum
terkait posisi barunya tersebut. Eko menolak berkomentar jika
penunjukannya tersebut karena rekomendasi dari Wakil Dewan Kehormatan
Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan.
"Nggak tahu, itu urusan Pak Ketum, nggak ngerti. Saya bilang ini
kepercayaan yang diberikan Golkar. Karena saya dari TNI AD ya saya
siap," katanya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham
menyebut revitalisasi kepengurusan Partai Golkar resmi berlaku pada hari
ini. Idrus mengungkap hasil revitalisasi kepengurusan menghasilkan
penambahan jumlah pengurus pusat dari 279 menjadi 301 orang.
"Banyak pergeseran-pergeseran dan penambahan dari 279 pengurus
menjadi 301 orang anggota rapat pleno DPP Golkar hasil revitalisasi,"
ujar Idrus.
0 comments:
Post a Comment