SERANG – Kendaraan overtonase yang sebelumnya rajin melintas di jalur
Lingkar Selatan, Ciracas, Kota Serang, akhirnya dialihkan ke Tol
Merak-Tangerang. Truk yang mengangkut bahan material proyek Bendung
Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, itu masuk dari pintu
Serang Barat dan keluar pintu Tol Serang Timur. Selanjutnya, truk-truk
itu menuju arah Pakupatan-Palima untuk sampai di proyek Bendung
Sindangheula.
Sementara jalur Ciracas yang rusak parah, sejak Sabtu (20/1) kembali
diperbaiki. Para pekerja mulai menambal jalan sejak pagi hingga sore.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PPN 1 Banten pada Satuan Kerja
(Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Banten I Rozatul Farid
mengatakan, sejak Sabtu (20/1) sudah menurunkan alat dan petugas untuk
menutup lubang dan menormalisasi saluran air (drainase) yang tersumbat.
“Iya kita kembali menutup lubang dan normalisasi saluran mulai kemarin
(Sabtu-red),” ujarnya Minggu (21/1).
Ia menjelaskan, beberapa langkah teknis untuk memperbaiki jalur
Ciracas. Penanganan pertama mengalirkan air dulu, kedua menutup lubang
dengan agregat, ketiga baru dengan lapis hotmix. Sedangkan,
untuk penanganan permanen akan dilakukan dengan anggaran tahun ini.
“Nanti penanganan permanen di paket 2018. Bisa dengan beton,” paparnya.
Farid mengaku, penutupan permanen akan dilakukan setelah proses
lelang selesai. Ia memperkirakan langkah tersebut akan dilakukan pada
akhir bulan ini. “Ini masih lelang. Tapi penutupan lubang sudah
dilakukan mulai hari ini (kemarin-red),” paparnya.
Mengenai peralihan kendaraan overtonase, Farid mengaku sudah
melakukan koordinasi dengan PPK Proyek Bendung Sindangheula dan pihak
kontraktor. Hasil rapat koordinasi itu disepakati bahwa truk tidak lagi
melewati jalur Ciracas, tetapi lewat tol dan keluar di pintu tol Serang
Timur melalui Pakupatan arah Palima. “Seharusnya memang jalan ke arah
sana (Pakupatan-Palima),” katanya.
Dihubungi terpisah, PPK Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) pada Proyek Bendung Sindangheula Yudi mengaku sudah
menegur kontraktor dan penyuplai material yang melintas di jalur
Ciracas. “Sudah (menegur-red), Mas,” katanya.
Ia menambahkan, proyek Bendung Sindangheula akan rampung tahun ini.
Kata dia, Bendung Sindangheula yang memiliki kapasitas 9,26 juta m3
untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.000 hektare, sumber air baku 0,80
m³/det dan pengendali banjir. Biaya pembangunannya mencapai Rp427
miliar.
Dihubungi terpisah, Pelaksana Proyek Bendung Sindangheula Agus
mengatakan, truk pengangkut material proyek memang harus dialihkan. Ia
berharap Dishub memasang rambu-rambu kapasitas maksimum muatan
kendaraan.
Sementara Ketua RW 04, Lingkungan Cikulur, Kelurahan Serang,
Kecamatan Serang, Nano mengatakan, mewakili masyarakat mengucapkan
terima kasih atas perhatian dari pemerintah. Namun, diharapkan perbaikan
jalur Ciracas tidak hanya sementara. “Terima kasih juga untuk ang telah memublikasikannya,” ujar Nano, kemarin.
Kata Nano, jalur Ciracas ini dapat diakses dari berbagai daerah, maka
seyogyanya dibetonisasi supaya paten dan kuat. Dengan begitu,
diharapkan kemacetan tidak terjadi lagi.
Salah seorang warga Lingkungan Kamalaka Setya juga mengaku bersyukur
dengan perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah. Ia mengapresiasi
keluhan masyarakat terhadap kerusakan jalan tersebut. “Kami berharap
perbaikan kali ini tidak seperti yang sebelumnya yang hanya bertahan
sebentar saja,” tandasnya.
0 comments:
Post a Comment