![]() |
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz dan Dirjen Binlatas Kemnaker Bambang Satrio Lelono. |
JAKARTA – Tingkatkan Kompetensi SDM (sumber daya
manusia) Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan jalin kerjasama Gerakan
Nasional Indonesia Kompeten (GNIK)
Kerjasama ini tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman antara
BPJS Ketenagakerjaan dengan GNIK yang dilakukan oleh Direktur Umum dan
SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz, bersama dengan Yunus
Triyonggo, Ketua Gerakan Nasional Indonesia Kompeten, tentang Sinergi
dan Kerja Sama Dalam Pengembangan Kompetensi SDM Indonesia .
Penandatanganan ini disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian
Ketenagakerjaan, Khairul Anwar, dan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas Kemnaker Bambang Satrio Lelono, Rabu (31/7/2019).
“Dalam kerjasama ini, BPJS Ketenagakerjaan akan memberi perlindungan
jaminan sosial bagi tenaga magang, yang iurannya ditanggung oleh pemberi
magang,” kata Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal
Mahfudz. “Besaran iuran sesuai honor yang dilaporkan, atau dihitung
berdasarkan minimal 70% dari UMP atau UMK.”
GNIK adalah sebuah platform terbuka berskala nasional yang bertujuan
untuk merangkul semua pemangku kepentingan yang terkait dengan
Pengembangan SDM (Pemerintah, Asosiasi Pekerja, APINDO, KADIN, BNSP,
Universitas, dan lain-lain) untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam
meningkatkan kapabilitas SDM dan mendorong daya saing tenaga kerja
secara nasional.
Dalam kerjasama ini, butir penting yang diangkat adalah penerapan
perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi peserta program
pemagangan. Ditemui seusai penandatanganan, Naufal Mahfudz berharap
kerjasama ini memiliki dampak positif bagi peningkatan kualitas SDM di
Indonesia.
![]() |
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz dan Dirjen Binlatas Kemnaker Bambang Satrio Lelono. |
“Komitmen ini merupakan salah satu bukti nyata dukungan penuh BPJS
Ketenagakerjaan terhadap gagasan dan program dari Gerakan Nasional
Indonesia Kompeten (GNIK)”, tutur Naufal.
Dirinya menambahkan, BPJS Ketenagakerjaan sebagai bagian dari
masyarakat pekerja Indonesia, tentu sangat berkepentingan dengan upaya
meningkatkan kompetensi pekerja Indonesia. Karena kesejahteraan pekerja
tidak mungkin terwujud tanpa adanya peningkatan daya saing industri dan
kompetensi pekerjanya.
Hal-hal yang akan dilakukan bersama antara BPJSTK dengan GNIK di
antaranya adalah riset atau kajian untuk merumuskan strategi peningkatan
kompetensi para peserta, sertifikasi kompetensi pengelolaan program
jaminan sosial ketenagakerjaan bagi praktisi manajemen SDM, serta
bersinergi pada beberapa program lain yang berkaitan dengan peningkatan
kompetensi SDM di Indonesia.
“Semoga kami dapat merealisasikan kerjasama ini dalam bentuk nyata
agar perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja dapat segera
terwujud”, tutup Naufal.
Sementara itu Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker
Bambang Satrio Lelono mengungkapkan tahun ini menargetkan pelatihan
untuk 200.000 tenaga magang.
“Tahun ini kami menargetkan pelatihan untuk 200.000 tenaga magang dan juga tahun depan,” ujarnya.
0 comments:
Post a Comment