![]() |
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
|
JAKARTA-Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan membuat tim bersama BUMN Pertamina untuk menangani tumpahan minyak yang berasal dari salah satu anjungan lepas pantai, yang telah mencapai juga wilayah ibu kota.
Menurut
Anies yang juga mantan Mendikbud ini, tim akan mendatangi Kepulauan
Seribu, wilayah yang terdampak, untuk mengukur efek negatif peristiwa ke
masyarakat.
"Akan ada tim bersama dari Pemprov DKI dan
Pertamina," ujar Anies di Balairung Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka
Selatan, Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2019.
Selain itu, Anies menyampaikan, tim juga akan bersama-sama berupaya
membersihkan tumpahan yang mencapai wilayah DKI. Ada tujuh pulau di
kawasan Untung Jawa yang terdampak tumpahan yang berasal dari laut utara
Karawang, Jawa Barat itu.
"Langkah pembersihan dilakukan, baik di perairan maupun di pantai-pantai," ujar Anies.
Selain
itu, Anies juga memastikan, wilayah Jakarta tidak menanggung akibat
yang terlalu besar dari peristiwa yang terjadi pada 12 Juli 2019. Tim
segera bekerja mendatangi masyarakat, utamanya nelayan, juga melakukan
langkah-langkah pembersihan.
"Timnya dipimpin dari pihak kami (DKI), pak Bupati (Kepulauan
Seribu), bersama dengan tim dari Pertamina, akan bergerak cepat," ujar
Anies.
Sebelumnya diberitakan, insiden kebocoran minyak dan gas di
sekitar anjungan Lepas Pantai YYA-1 area PHE ONWJ terjadi pada 12 Juli
2019. Kebocoran terjadi, saat pemasangan rangkaian casing scraper terjadi well kick atau merembesnya fluida formasi seperti minyak, gas, atau air, yang kemudian terlihat gelembung di sekitar YYA platform pada pukul 01.30 WIB.
Lebih
lanjut Anies mengaku telah dijelaskan secara terang benderang perihal
penyebab insiden itu terjadi. Hal itu disampaikan dalam pertemuan yang
dilakukan antara Pertamina Direktur Hulu, Dharmawan Syamsu pagi ini.
Menurut Anies, DKI harus melakukan langkah penanganan juga karena
tumpahan minyak telah mencapai salah satu wilayah DKI, Kepulauan Seribu.
Sehingga, nelayan bisa beraktivitas dengan normal kembali.
Seperti
diketahui, saat ini ribuan nelayan di area Karawang dan sekitarnya tak
bisa melaut, karena insiden ini. Hal tersebut jelas mengancam
kesejahteraan mereka.
0 comments:
Post a Comment