
Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian
melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen
IKMA) di Hotel Santika BSD, Jalan Pahlawan Seribu, Serpong, Tangsel.
Melalui pelatihan intensif literasi digital dan peningkatan standar mutu itu, para peserta didorong merambah pasar digital.
Kepala Seksie Industri IKM Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur
Ditjen IKMA pada Kementerian Perindustrian Satrio Pratomo menjelaskan,
pelatihan ini untuk memperkenalkan pelaku IKM kepada ekosistem bisnis
digital sesusai dengan program nasional Making Indonesia 4.0.
"Ini merupakan transformasi bisnis IKM secara digital, yang meliputi marketplace (platform pasar digital), digital payment (pembayaran online), ERP ( enterprise resource planning), management system (aplikasi mengelola sistem manajerial), digital learning (pembelajaran online), digital advertising (iklan online), serta dukungan lainnya seperti akses pembiayaan, permesinan, dan logistik," ucap Satrio di lokasi kegiatan.
Dikatakannya, pertumbuhan IKM pemula saat ini tergolong pesat. Namun,
pertumbuhan yang pesat itu harus diimbangi dengan pengetahuan digital.
"Jadi standarisasi produk bisa membaik. Selain itu, dengan literasi
digital, para pelaku IKM dapat bersaing secara global," terangnya.
Selain pemahaman digital, lanjut Satrio, para pelaku industri ini
juga diajak untuk lebih mengenal desain dan label kemasan, hak kekayaan
intelektual (HKI) tentang merek, sistem mutu produk pangan, dan prosedur
pengajuan izin langsung.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi media untuk mengembangkan
kompetensi dan daya saing di tengah kemajuan teknologi digital,”
harapnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel Ferry Payacun
mengungkapkan, kegiatan ini sangat dibutuhkan para pelaku IKM di era
digital saat ini."Kami serius menciptakan para pelaku industri pemula. Pelatihan ini tentu akan menaikkan kelas para pelaku IKM. Ini sangat penting, karena sebenarnya mereka dapat menyumbang angka pertumbuhan ekonomi Tangsel," kata Ferry.
Ferry mengatakan, pihaknya telah menyiapkan strategi pasar bagi para pelaku industri. Caranya, dengan mendorong pelaku industri menjual hasil produksinya secara online dan offline.
"Tujuannya agar produk yang diproduksi dapat laku dijual. Sehingga dia (pelaku industri) mendapatkan income (penghasilan) dan bisa memproduksi kembali lebih banyak," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment