SERANG
– Warga Kampung Sedayu, Desa Kebon, Kecamatan Tirtayasa, berbondong-bondong
berebut bantuan air bersih, Minggu (20/10). Di wilayah itu, sudah enam bulan
terjadi krisis air bersih.
Pantauan warga berebut bantuan air bersih dari salah satu komunitas
warga di Banten. Warga membawa jeriken dan ember untuk mengangkut air bersih
dari mobil tangki.
Seorang
warga Desa Kebon Misan mengatakan, kondisi krisis air bersih di wilayahnya
sudah terjadi sejak musim kemarau. Ia memperkirakan kondisi itu sudah
berlangsung sejak enam bulan lalu. “Sudah lama di sini enggak ada air,”
katanya.
Misan
mengatakan, kondisi itu selalu terjadi di musim kemarau. Jika pun ada air, kata
dia, kondisinya sangat tidak layak untuk dikonsumsi. “Airnya payau, kalau kena
besi itu bisa karat,” ujarnya.
Selama
krisis air bersih, kata Misan, warga hanya mengandalkan bantuan air bersih dari
berbagai pihak untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, juga harus beli kepada
pihak swasta. “Ini bantuan sudah keenam kali datang ke sini,” ucapnya.
Di
tempat yang sama, Ketua Community Jorangan Bae (CJB) Hairul Soleh mengatakan,
pihaknya menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 8.000 liter air bersih.
Bantuan itu hasil dari swadaya anggotanya. “Insya Allah akan menyusul
jika ada rezeki lebih,” katanya.
Hairul
mengatakan, bantuan itu sengaja didistribusikan karena sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di Kecamatan Tirtayasa. Karena, masyarakat mengaku kesulitan untuk
mendapatkan akses bantuan dari pemerintah. “Katanya harus ada surat segala,
makanya kita langsung saja ke sini,” ucapnya.
0 comments:
Post a Comment