JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
mengaku akan menekan harga tiket pesawat agar terjangkau menjelang libur
Natal dan Tahun Baru. Budi Karya mengungkap tiket dengan harga murah
dapat tercapai bila harga jual avtur PT Pertamina (Persero) lebih murah.
Ia membandingkan harga avtur di Jakarta lebih tinggi sekitar 25
persen dari Singapura. Budi Karya menargetkan perbandingan harga di
beberapa titik bisa turun di kisaran 15 persen hingga 20 persen.
“Kita tentukan 7 titik sebagai standar, katakanlah Bali, Kupang,
Makassar, Jayapura dan Palembang. Itu harganya kita tetapkan sehingga
tidak terlalu tinggi. Pesawat-pesawat bisa gunakan avtur yg ada di titik
tersebut,” ujar Budi di Gedung DPR/MPR pada Senin (25/11/2019).
Budi juga menyampaikan pihaknya akan mengadakan rapat dengan
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pertamina pada pekan ini
untuk melakukan rebalancing harga avtur.
Tingginya harga avtur bahkan menyebabkan PT Lion Mentari Airlines
atau Lion Air memutuskan untuk tidak menerbangkan rute di wilayah
kepulauan Sulawesi.
“Kami tidak sanggup lagi baik itu dari sisi low factor yang memang
belum sangat memuaskan. Kemudian ditambah lagi dengan tadi yang di bahas
disini (Raker Komisi V DPR) mengenai tingginya harga avtur,” ujar
Managing Director Lion Air Group Daniel Putut dalam Raker Komisi V DPR
pada Senin (18/11/2019).
Senada dengan Lion Air, PT Garuda Indonesia Tbk. juga menutup
beberapa rute seperti Jambi, Batam dan beberapa di wilayah timur
Indonesia.
“Kita mengalami kondisi yang cukup berat. Di satu sisi sebagai BUMN,
bagaimana garuda bisa survive dalam kondisi yang demikian. Tapi di sisi
lain memang kebutuhan untuk terbang di daerah-daerah remote ini menjadi
penting juga,” ujar Direktur Operasi Garuda Bambang Adisurya Angkasa.
0 comments:
Post a Comment