![]() |
Presiden Jokowi saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas.@Foto:Dok. Biro Sekretariat Pers Presiden/ |
JAKARTA-Presiden Joko Widodo berencana meninjau
perkembangan pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur. Ia akan
menghabiskan waktu 2-3 hari untuk mengecek kesiapan dan perencanaan ibu
kota baru.
Dalam agenda tersebut, Jokowi bakal
mengecek titik tengah pembangunan Kawasan Pemerintahan. Diketahui
pemerintah bakal membangun empat kawasan di ibu kota baru untuk sektor
perumahan ASN (Aparatur Sipil Negara), fasilitas pendidikan, kesehatan,
hingga pusat riset dan transportasi.
“Klaster pemerintahan, pendidikan,
kesehatan, inovasi. Titik pertama ini harus ditentukan, titik klaster
pemerintahan. Istana ada di situ, kementerian-kementerian ada di situ,
itu penting,” kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta
Pusat, Jumat (13/12/2019).
Mengacu dokumen Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas, terdapat 4 kawasan yang akan
dibangun pemerintah dalam 10 tahun ke depan.
Kawasan Pertama
Kawasan pertama ibu kota baru merupakan
area inti pusat pemerintahan. Lahan yang dialokasikan seluas 2.000
hektare (ha) akan dibangun infrastruktur untuk:
- Istana Negara
- Kantor Lembaga Negara (Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif)
- Taman Budaya
- Botanical Garden
Kawasan Kedua
Kawasan kedua ialah kawasan ibu kota negara. Di atas lahan seluas 40.000 hektare akan dibangun infrastruktur untuk:
- Perumahan ASN/TNI/Polri
- Diplomatic Compound
- Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan
- Universitas dan Science Techno Park
- Hi-Tech and Clean Industries
- Research and Development Center
- MICE/Convention Center
- Sport Center dan Museum
- Shopping Mall
Kawasan Ketiga
Kawasan ketiga adalah perluasan ibu kota
negara. Di atas lahan seluas 200.000 hektare tersebut akan dibangun
infrastruktur untuk:
- National Park
- Konservasi Orang Utan atau Kebun Binatang
- Cluster Permukiman non-ASN
- Bandara
- Pelabuhan
Kawasan Keempat
Kawasan keempat ialah perluasan ibu kota negara. Di atas lahan seluas 200.000 hektare akan dibangun infrastruktur untuk:
- Daerah Metropolitan
- Pengembangan Terkait dengan Provinsi Sekitarnya
Direktur Jenderal Cipta Karya
Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga menjelaskan, bahwa pihaknya baru akan
mendesain infrastruktur ibu kota baru ketika lokasinya sudah ditetapkan
Jokowi di atas kertas. Rencananya, proses desain dilakukan pada tahun
depan.”Ditargetkan tahun ini (penentuan lokasi). Kemudian kami baru
menyiapkan,” katanya.
0 comments:
Post a Comment