![]() |
Proses evakuasi yang dilakukan BPBD Kota Tangerang. |
TANGERANG-Hujan deras mengguyur wilayah
Jabodetabek di awal Januari 2020. Sebagian besar wilayah Jakarta dan
sekitarnya tidak luput diterjang banjir.
Tak hanya merugi secara materi, banjir
kali ini juga menelan korban jiwa dalam jumlah yang tak sedikit. Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (2/1/2020) pukul 21.00
WIB melaporkan korban jiwa mencapai 30 orang.
Korban meninggal terbanyak berada di
Kabupaten Bogor berjumlah 11 orang, disusul Jakarta Timur sebanyak 7
orang, Kota Bekasi dan Depok masing-masing 3 orang, dan masing-masing 1
orang untuk Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor
dan Kota Tangerang.
Adapun penyebabnya, sebanyak 17 orang
meninggal karena terseret arus banjir. Sementara 5 orang tertimbun
longsor, 5 orang tersengat listrik dan 3 orang hipotermia.
Banjir juga mengakibatkan arus lalu
lintas terganggu. Seperti yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek. Akibat
banjir setinggi 20 cm menggenangi KM 24 Tol Jakarta-Cikampek, PT Jasa
Marga terpaksa menutup sejumlah gerbang tol.
Selain itu, ada 8 gerbang tol lain yang ditutup sementara. Hal ini dilakukan karena jalur masih banjir.
Untuk mengurai kemacetan, polisi
terpaksa memberlakukan contraflow atau kebijakan lawan arah di Cikarang
Barat KM 29 sampai Cibitung KM 23+800 arah Jakarta sejak pukul 08.15
WIB.
Namun, menjelang malam, banjir berangsur surut. Sistem contraflow akhirnya dihentikan pukul 21.00 WIB.
Akibat banjir yang menggenangi Tol
Jakarta-Cikampek juga dirasakan oleh Donal Wikarta. Warga asal Bekasi
ini merasakan kemacetan luar biasa karena banjir yang menggenangi Tol
Jakarta-Cikampek.
Donal yang baru saja menghabiskan libur
tahun baru di Bandung terjebak macet hingga 15 jam di Tol Japek. Padahal
biasanya ia hanya butuh waktu 2 jam untuk perjalanan Bandung-Bekasi
Barat.
0 comments:
Post a Comment