MAGELANG – Presiden Joko Widodo bersama masyarakat menanam pohon di
kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Jurang Jero, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah, Jumat (14/2).
Presiden mengatakan penanaman pohon tersebut merupakan bagian dari
upaya rehabilitasi hutan dan lahan di sekitar kawasan Gunung Merapi.
“Saya kira kita ingin memulai hal-hal yang berkaitan dengan ekosistem
flora dan fauna, penanaman kembali, dan reboisasi di kawasan-kawasan
yang sering banjir atau longsor,” ujar Presiden.
Diketahui, di sekitar kawasan TNGM terdapat 30 desa penyangga yang
dihuni oleh kurang lebih 107.448 jiwa. Kawasan lereng Gunung Merapi
dengan segenap potensi alamnya akan menjadi pendukung bagi daerah-daerah
permukiman yang terletak di bawahnya itu apabila dikelola dan
dikonservasi dengan baik.
Sebab itu, Presiden mengajak kerja sama antara berbagai pihak untuk
mengembalikan dan menjaga kelestarian lingkungan, utamanya di kawasan
tersebut.
Presiden Jokowi sendiri menanam pohon pulai (Alstonia scholaris)
yang tingginya kurang lebih tiga meter. Bersamaan dengan itu,
masyarakat setempat juga menanam pohon yang sama di sekitar lokasi.
Sebelum menanam pohon, Presiden terlebih dahulu meninjau kebun bibit
desa yang dibangun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama
masyarakat setempat di wilayah TNGM. Kebun bibit desa ini menjadi salah
satu pendukung bagi upaya rehabilitasi hutan dan lahan di Taman
Nasional Gunung Merapi.
Di kebun bibit desa tersebut, Presiden melihat banyak bibit tanaman
yang tersedia. Sebagian besar bahkan memiliki nilai ekonomi yang tinggi
yang tentunya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar apabila
dibudidayakan.
“Yang kita tanam di sini ada petai, ada fungsi hijaunya, tetapi ada
fungsi ekonominya juga. Ini jambu kristal, ada fungsi hijau dan fungsi
ekonominya untuk rakyat. Nah, ini durian yang saya senang. Pohonnya senang, duriannya juga senang,” kata Presiden.
Selain itu, ada pula bibit tanaman vetiver yang dalam
beberapa waktu belakangan sering disinggung oleh Presiden dan
dimintanya untuk ditanam di wilayah yang memiliki potensi bencana
banjir dan longsor.
0 comments:
Post a Comment