JAKARTA-Ahli Epidemiologi dan Biostatistik FKM UI, Pandu Riono sempat memaparkan kemungkinan terburuk yang terjadi di Indonesia jika penanganan Virus Corona atau Covid-19 dilakukan setengah hati. Perkiraannya, sebanyak 2,4 juta orang menjalani perawatan di rumah sakit jika pemerintah tidak mengeluarkan tindakan tegas pencegahan penyebaran Covid-19.
"Kita mengestimasi kalau kita tidak melakukan apa-apa hanya sekadar mengimbau terserah orang mau apa, kira-kira bisa terjadi sampai 2,4 juta," ujar Pandu dalam web diskusi, Minggu (19/4).
Namun, lanjut dia, prediksi itu tidak akan tercapai. Karena pemerintah telah melakukan intervensi. Salah satunya dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan melakukan tes secara massif. Meski diakuinya hal itu terlambat.
"Harusnya sudah mulai ketika presiden menerima surat dari WHO untuk segera mengambil langkah tegas dan strategis untuk merespon cepat mencegah pandemi ini," kata Pandu.
Pandu menjelaskan, ada tiga tingkatan intervensi penanganan virus corona. Intervensi rendah dengan jaga jarak sosial. Intervensi moderat dengan tes massal dan pembatasan sosial. Hingga intervensi tinggi dengan tes massal dan pembatasan sosial berskala besar.
Dengan intervensi tinggi dapat menekan angka pasien yang dirawat karena corona hanya 300.000 orang. Namun, Pandu mengingatkan, Pembatasan Sosial Berskala Besar harus diterapkan secara nasional. Bukan PSBB yang saat ini diterapkan hanya di tingkat lokal.
"Aturan yang dikembangkan ini malah membuat birokrasi yang membuat virus senang sekali memperluas jangkauan dan ke seluruh indonesia." ujar Pandu
Jika Pemerintah Tak Serius Tangani Corona
Jika pemerintah masih bersikap santai, diprediksi akan ada
800.000 orang yang butuh perawatan rumah sakit. Melebihi kapasitas
layanan kesehatan yang ada, sehingga menambah angka kematian.
"Kalau kita masih santuy, santai mengizinkan lain sebagainya mungkin
800.000 yang butuh perawatan rumah sakit. Yang terinfeksi jauh lebih
banyak," jelasnya.
Pandu juga memprediksi, puncaknya pandemi Corona di Indonesia bisa
terjadi sekitar minggu kedua dan ketiga Mei 2020. Dengan asumsi
intervensi dilakukan di tingkat menengah, maka akan ada 30.000 orang
yang akan dirawat di rumah sakit. Namun, jika pemerintah serius menekan,
di angka puncak hanya 12.000 orang yang dirawat.
"Kalau kita bisa intervensi serius seusai teori tidak sekadar imbauan
tidak harapkan masyarakat patuh, maka kita bisa menekan virus hanya
12.000 yang butuh perawatan. Ini kita bisa merawat dan tampung sehingga
bisa cegah kematian," kata Pandu.
Karena itu, Pandu mendesak keseriusan pemerintah dalam mengambil
kebijakan untuk memutus persebaran virus corona. Pandu meminta
pemerintah tidak hanya melakukan pembatasan di daerah tertentu. Tetapi
betul-betul secara nasional agar penurunannya di semua daerah juga
merata.
"Kita harus bisa menyelesaikan ini bersama dengan waktu yang tidak
jauh berbeda. Nanti ada provinsi yang mungkin Desember belum selesai.
Ini saya khawatir," ucapnya.
0 comments:
Post a Comment