BANTEN-Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi
Banten terus melakukan rapid test atau test cepat untuk mendeteksi
penyebaran virus corona atau Covid-19.
Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji mengatakan, hingga Minggu (5/4/2020) malam, 4.185 orang sudah melakukan rapid test.
“Hasilnya, 3.984 non-reaktif dan 201 orang reaktif,” kata Ati dalam keterangannya, Senin (6/4/2020).
Ati mengatakan, hasil rapid test
tersebut dikumpulkan dari 8 kabupaten dan kota di seluruh Banten.
Rinciannya, Kabupaten Serang 783 non-reaktif dan 3 reaktif.
Kemudian, Kabupaten Tangerang 539
non-reaktif dan 135 reaktif. Kabupaten Lebak 54 non-reaktif dan 0
reaktif. Kabupaten Pandeglang 158 non-reaktif dan 1 reaktif.
Kemudian Kota Tangerang 2097 non-reaktif dan 53 reaktif. Kota Cilegon 185 non-reaktif dan 2 reaktif. Kota Serang 32 non-reaktif dan 0 reaktif. Terakhir, Kota Tangerang Selatan 136 non-reaktif dan 7 reaktif.
Menurut Ati, hasil reaktif tersebut
berarti terindikasi positif terpapar virus. Namun, hasil itu berdasarkan
rapid test, bukan sebagai penegak diagnostik.
Sesuai prosedur pemerintah, untuk
benar-benar dikategorikan positif corona, seseorang harus melakukan satu
kali rapid test lagi. Kemudian, jika hasilnya kembali positif, maka
dilanjutkan dengan pemeriksaan swab tenggorokan.
“Karena diagnosa pasti itu dilakukan pemeriksaan swab,” kata Ati.
Adapun, orang yang menjalani rapid test adalah orang yang diprioritaskan seperti pasien dalam pengawasan (PDP).
Hingga saat ini, berdasarkan data yang
dipublikasi di situs web Infocorona.bantenprov.go.id, terdapat 132 kasus
positif Covid-19 di Banten.
Sementara, PDP berjumlah 471 dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 3.336.
0 comments:
Post a Comment