Monday, 4 January 2021

Ini Penyakit yang Ditanyakan Saat Vaksinasi Covid-19

 


Jakarta - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sudah semakin dekat. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemkes) vaksinasi mulai dilaksanakan pada minggu kedua atau ketiga Januari 2021. Pemerintah menetapkan sebanyak 181,5 juta orang menjadi sasaran penerima vaksin Covid 19  . Namun bagi sasaran yang memiliki riwayat kesehatan tertentu tidak bisa divaksinasi.

Dalam petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dibuat Kemkes pada 2 Januari 2021 disebutkan ada sekitar 16 pertanyaan mengenai kondisi kesehatan yang wajib diisi oleh calon penerima vaksin saat datang ke tempat layanan vaksinasi. Pertanyaan ini merujuk pada gangguan kesehatan yang sedang dialaminya.

Mulai dari apakah yang bersangkutan konfirmasi atau positif Covid-19, wanita hamil dan menyusui, umur di bawah 18 tahun serta beberapa kondisi komorbid atau penyakit penyerta. Komorbid tersebut, antara lain ISPA yang ditandai dengan gejala seperti batuk, pilek, sesak napas dalam 7 hari terakhir.

Kemudian memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak dan kemerahan setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya. Ini untuk mereka yang akan mendapatkan penyuntikkan vaksin kali kedua.

Kondisi lainnya, mereka yang sedang terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah. Kemudian penyakit jantung khususnya gagal jantung atau penyakit jantung koroner. Penyakit autoimun sistemik, seperti systemic lupus erythematosus (SLE) atau lupus, sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya.

Penyakit ginjal khususnya penyakit ginjal kronis dan sedang menjalani hemodialisis, dialisis peritoneal, transplantasi ginjal, sindroma nefrotik dengan kortikosteroid. Penderita reumatik autoimun atau rhematoid arthritis, penyakit saluran pencernaan kronis, dan hipertiroid atau hipotiroid karena autoimun. Selanjutnya penderita kanker, kelainan darah, imunokompromais atau defisiensi imun, dan penerima produk darah atau transfusi. Penderita diabetes melitus, HIV, dan penyakit paru khususnya asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan tuberkulosis (TBC).

Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Gastroenterologi Hepatologi) dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Ari Fahrial Syam mengatakan, semua kondisi kesehatan yang ditanyakan tersebut berkaitan dengan autoimun atau sistem kekebalan tubuh. Mereka yang mengalami gangguan autoimun ini ketika diberikan vaksin tidak terbentuk antibodi.

“Pada prinsipnya penyakit autoimun yang pada saat itu ada gangguan di sistem imunitasnya, apalagi kalau dia sedang konsumsi obat untuk imun. Kalau dia divaksin antibodinya tidak terbentuk optimal,” kata Ari kepada SP, Senin (4/1/2021).

Namun beberapa masalah kesehatan ini perlu dipastikan tingkat masalanya sebelum diberikan vaksin atau tidak. Misalnya, penyakit jantung koroner harus dipastikan ada sumbatan atau tidak. Jika ada sumbatan maka tidak bisa diberikan vaksin. Demikian pula penyakit ginjal kronis tidak semuanya. Hanya kondisi tertentu seperti gagal ginjal memang tidak boleh diberikan vaksin.

Calon penerima vaksin akan mengisi pertanyaan mengenai kondisi kesehatannya tersebut di meja 2 atau meja skrining. Di meja 2 petugas kesehatan melakukan anamnesa untuk melihat kondisi kesehatan juga mengidentifikasi komorbid serta melakukan pemeriksaan fisik sederhana meliputi suhu tubuh dan tekanan darah.

Apabila berdasarkan pengukuran suhu tubuh calon penerima vaksin sedang demam 37,5 derajat Celcius ke atas, vaksinasi ditunda sampai pasien sembuh dan terbukti bukan menderita Covid 19   Dilakukan skrining ulang pada saat kunjungan berikutnya. Apabila berdasarkan pengukuran tekanan darah didapatkan hasil maka vaksinasi tidak diberikan.

Jika terdapat jawaban Ya pada salah satu pertanyaan nomor 1-13, maka vaksinasi tidak diberikan. Untuk pertanyaan nomor 14, penderita diabates melitus tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5% dapat diberikan vaksinasi. Untuk pertanyaan nomor 15, bila menderita HIV, tanyakan angka CD4 nya. Bila CD4 di bawah 200 atau tidak diketahui maka vaksinasi tidak diberikan vaksin. Jika terdapat jawaban Ya pada salah satu pertanyaan nomor 16, vaksinasi ditunda sampai kondisi pasien terkontrol baik.

Untuk Pasien TBC dalam pengobatan dapat diberikan vaksinasi, minimal setelah dua minggu mendapat obat anti TBC. Untuk penyakit lain yang tidak disebutkan dalam format skrining ini dapat berkonsultasi kepada dokter ahli yang merawat.

Khusus untuk vaksin Sinovac yang saat ini sudah ada di Indonesia, berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), apabila terdapat perkembangan terbaru terkait pemberian pada komorbid untuk vaksin Sinovac atau untuk jenis vaksin lainnya akan ditentukan kemudian.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support