Pandemi Covid 19 yang merenggut banyak nyawa di dunia menyadarkan kita bahwa manusia itu sejatinya lemah. Dalam situasi saat ini,Ibadah dan Sabar diyakini sebagai vaksin terampuh.
Di tengah merebaknya wabah Corona
saat ini, semua negara berlomba-lomba melakukan vaksinasi sebagai upaya
ikhtiar membentengi warganya termasuk Indonesia. Dalam ilmu medis vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.
Tidak ada yang salah dengan program vaksinasi ini. Namun, upaya ikhtiar secara medis hendaknya seiring dengan jalan agama yang memberi banyak solusi atas persoalan hidup manusia. Tak ada tempat berlindung yang mampu mengatasi dan memberikan manfaat maupun mudharat kecuali sang Khalik Yang Maha Kuasa.
Jika kita mengulas apa yang terjadi hari ini tentu semuanya merupakan
ketentuan Zat Yang Maha Perkasa, Allah 'Azza wa Jalla. Tak ada sehelai
daun pun yang gugur melainkan atas kehendak Nya.
Dalam perspektif
Islam, apa saja yang terjadi di muka bumi termasuk turunnya hujan atau
jatuhnya daun telah tercatat dalam Lauhul Mahfuzh sejak 50.000 tahun
sebelum penciptaan langit dan bumi. Ini diterangkan dalam Hadis Sahih,
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
"Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah 'Azza wa Jalla niscaya Dia akan berikan
kepadanya jalan keluar (solusi untuk seluruh problematikanya)." (QS.
Ath-Thalaq: Ayat 2)
Di Ayat selanjutnya, Allah memberi kabar gembira: "Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu." (QS Ath-Thalaq: Ayat 3)
Solusi itu ada
di tangan Allah. Maka tempuhlah sebab-sebab untuk mendapatkan
keridhaan-Nya agar Dia berkenan memberikan solusi untuk semua
problematika kita.
Mari kita renungkan pesan Habib Jindan
berikut. Setiap hari apakah kita mengerjakan sholat Dhuha secara
sempurna 8 raka'at, sholat witir 3 raka'at, afdhalnya 11 raka'at. Orang
yang rutin mengerjakan sholat Dhuha itu nafasnya akan membakar setan.
"Dia
di pagi hari sudah sholat Subuh berjamaah. Kemudian ngaji, baca Wirdhul
Lathif, Baca Ratib, sedekah di pagi hari, sholat Dhuha, maka insya
Allah dia aman dari segala gangguan," kata Habib Jindan.
"Allah telah mencatat takdir setiap makhluk
sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR Muslim No
2653, dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash)
Apa yang terjadi saat
ini bukan berarti datang begitu saja, tetapi terjadi dengan
sebab-sebabnya sebagaimana ketentuan Allah Yang Maha Agung.
Pengasuh Yayasan Al-Fachriyah Tangerang Al-Habib Jindan bin Novel Salam Jindan dalam satu tausiyah di Ponpes Al-Fachriyah mengatakan,ibadah dan sabar adalah obat terbaik di zaman ini.
"Mana lebih ampuh vitamin apa sabar? Sabar. Vaksin apa sabar? Sabar. Sabar itu vaksin terampuh," katanya saat memberi ceramah.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan umatnya agar berserah diri itu
kepada Allah, bukan kepada makhluk. Siapa yang berharap hanya kepada
Allah dijamin tidak akan kecewa.
Ibadah Adalah Vaksin
Orang yang istiqamah dalam mengerjakan ibadah insya Allah
akan dilindungi dari keburukan dan wabah, urusan rezeki dicukupi dan
masalahnya diberi jalan keluar. Hakikat orang bertakwa tidak akan pernah
jauh dari ibadah.
Saat ini yang paling terkena dampaknya adalah yang bertumpu kepada
selain Allah. Tidaklah ditimpa musibah melainkan apa yang dia takutkan.
"Ya
Allaah, jangan jadikan ketergantunganku kepada selain engkau dan
jadikan aku kaum yang mencintai Allah dan dicintai Allah," kata Habib
Jindan memanjatkan doa.
Orang sekarang semangatnya hanya mengejar dunia, giliran diajak sholat sebentar dulu, diajak ngaji sebentar dulu.
Ilmu
yang tidak mewariskan takut kepada Allah itu ilmu yang tidak bemanfaat.
Kejarlah akhirat, insya Allah dunia akan mengikuti.
"Ini
zamannya banyak diam. Zamannya melazimkan ibadah di rumah. Ini zaman
ridha dengan rezeki yang Allah berikan. Harus banyak sabar di zaman
begini. Orang kalau takut sama Allah bagus, tapi kalau takut kepada
selain Allah itu celaka," pesan Habib yang pernah menimba ilmu di Tarim
Yaman ini.
Karena itu, mari perbanyak ibadah dan sabar.
Ketahuilah jalan yang lurus itu takut kepada Allah, bukan kepada yang
lain. Mari perbaiki prasangka kepada Allah, kepada Nabi Muhammad, kepada
ulama dan kaum shalihin. Termasuk bentuk sangka buruk kalau ke masjid
mengira ada virus.
Justru di masjid ada obat, tapi jalankan dulu
sunnah-sunnahnya termasuk sempurnakan wudhunya. Sholat dengan khusyuk
dan sempurna, hadirkan hati hanya kepada Allah. Jika kita bisa
memaksimalkan ibadah dan sabar dengan sempurna, insya Allah pertolongan
Allah akan datang. Semoga wabah ini segera diangkat Allah. Aamiin!
0 comments:
Post a Comment