QATAR - Laga final Piala Dunia 2022 yang mempertemukan Prancis dan Argentina di Stadion Lusail, Doha, Minggu (18/10) pukul 10 malam WIB, tak hanya menjadi pertempuran dua negara yang telah dua kali menjadi Juara Dunia.
Prancis pada tahun 1998 dan 2018, Argentina tahun 1978 dan 1986.
Lebih dari itu, duel maut ini menjadi pertaruhan dua nama besar: Kylian Mbappe dan Lionel Messi.
Dua jagoan ini terpaut usia 12 tahun. Mbappe 23, Messi 35.
Dari prestasi individu, Messi memang luar biasa. Pemain yang telah 7 kali meraih Ballon d'Or ini juga pernah didaulat menjadi Pemain Terbaik FIFA.
Namun dari segi prestasi tim, Messi belum pernah membawa pulang hadiah terbesar.
"Banyak orang menjagokan Prancis. Tapi kami punya keunggulan. Kami punya pemain terbaik sepanjang masa," ujar kiper Argentina Emiliano Martinez, seperti dikutip BBC Sports, Sabtu (17/12).
Dia bilang, tim Tango senang-senang saja, jika mendengar orang memfavoritkan tim lawan. Menurutnya, itu terjadi karena Argentina tak punya perasaan superior atau inferior.
"Tapi, saya selalu bilang, Argentina punya pemain terbaik sepanjang masa. Dengan pertahanan yang bagus, kami punya banyak kesempatan mencetak gol," beber Martinez.
Sementara itu, Didier Deschamps yang menjadi kapten Prancis di Piala Dunia 1998, tak bisa disepelekan.
Piala Dunia 2018, Deschamps sukses mengantar Les Bleus jadi juara.
"Saya tahu, Argentina. Banyak warga dunia, bahkan orang Prancis, yang mengunggulkan Messi jadi Juara Dunia 2022. Satu yang pasti, kami harus berkorban maksimal untuk mencapai tujuan kami. Menang di Qatar," tutur Deschamps.
Messi dan Mbappe telah mencetak lima gol di Qatar. Pasangan seteru lainnya: Olivier Giroud dari Prancis dan Julian Alvarez dari Argentina mengantongi empat gol.
Di Piala Dunia 2014 Brazil, Messi berperan penting membantu Argentina mencapai final. Meski akhirnya harus menelan ludah, karena ditenggelamkan pemain Jerman Mario Gotze 1-0 lewat perpanjangan waktu.
Di Piala Dunia 2022, Messi juga andil besar mengantar Argentina menjuarai Grup C, lewat gol tunggalnya yang menjungkalkan Australia 2-1.
"Saya merasakan suatu hal yang menyentuh kalbu. Para pemain telah memberikan segalanya dengan tulus," kata manajer Lionel Scaloni.
Semoga, kami memenangkan gelar. Kalau toh akhirnya tak bisa, mereka harus bangga. Karena ini adalah Final Piala Dunia.
Mbappe kini tengah mengejar kesuksesan keduanya di Piala Dunia. Dia adalah jimat yang mengantar Prancis ke final.
Di babak 16 besar, Mbappe mencetak satu gol dalam kemenangan Prancis atas Australia 4-1, memborong dua gol saat menumbangkan Denmark 2-1, dan mengemas dua gol do laga melawan Polandia 3-1.
Di perempat final, Prancis sukses memaksa Inggris pulang kampung dengan skor 2-1.
Kegaharan Les Bleus juga terlihat, saat mereka menumbangkan wakil Afrika Maroko 2-1 yang kini menduduki peringkat empat Piala Dunia 2022.
Kemenangan itu memastikan langkah Prancis ke final Piala Dunia, untuk yang keempat kali dalam tujuh turnamen.
Tapi sayangnya, persiapan mereka terhambat oleh wabah penyakit. Gelandang Adrien Rabiot, bek Dayot Upamecano dan pemain sayap Kingsley Coman kini tengah berjuang melawan penyakit flu unta.
"Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu. Kami berusaha untuk berhati-hati, agar tidak menyebar. Seluruh pemain telah berjuang keras di lapangan. Ini jelas mempengaruhi kekebalan mereka," tutur Deschamps.
"Kami mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan," tandasnya
0 comments:
Post a Comment