![]()  | 
Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhayati Effendi  | 
KARAWANG (KONTAK BANTEN) - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhayati Effendi menyebutkan stunting bisa menjadi ancaman bagi Indonesia, sehingga harus segera ditangani pencegahannya secara serius.						
"Anak stunting itu tidak hanya terganggu pertumbuhan 
fisik, tapi juga berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan otak," kata 
Nurhayati melalui sambungan telepon yang diterima di Karawang, Sabtu 
(12/8).						
Ia mengatakan stunting itu sangat memengaruhi masa depan
 anak. Dalam skala lebih luas, ini akan memengaruhi masa depan bangsa. 
Karena itu, seluruh elemen bangsa mempunyai kepentingan mewujudkan 
Indonesia bebas stunting.						
Untuk menyelesaikannya, kata dia, penanganan stunting harus 
dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor terkait.		
							
Dalam hal ini, upaya percepatan penurunan stunting bukan 
saja tanggung jawab Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 
(BKKBN) sebagai ketua pelaksana, melainkan perlu melibatkan semua 
pemangku kepentingan.						
"Ini adalah tugas kita semua untuk membantu upaya percepatan penurunan stunting. Ingat, stunting berisiko terjadinya lost generation,
 sebuah gambaran potensi anak-anak yang hilang akibat kondisi gizi 
buruk. Sehingga, saat sekolah mereka mengalami penurunan kemampuan 
berpikir cerdas. Ini berbahaya bagi keberlangsungan sebuah bangsa dan 
negara. Stunting merupakan ancaman negara. Kita harus bersama-sama memeranginya," kata Nurhayati.						
Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga Balita dan Anak Perwakilan 
BKKBN Jabar, Elma Triyulianti, dalam sebuah acara yang digelar di 
Tasikmalaya, menyebutkan kalau stunting memiliki dampak jangka 
pendek berupa terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, 
gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh.						
"Dalam jangka panjang, stunting berdampak menurunnya kemampuan 
kognitif dan prestasi belajar. Kemudian, menurunnya kekebalan tubuh, 
sehingga mudah terpapar penyakit. Meningkatnya risiko memiliki penyakit 
diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh darah, kanker, stroke, 
dan disabilitas pada usia tua," kata Elma.						
Ia mengatakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah munculnya stunting adalah dengan mengoptimalkan periode emas 1000 hari pertama kehidupan.						
Pada periode tersebut, anak mengalami pertumbuhan otak dengan 
sangat pesat. Di situ terjadi pembentukan organ vital, pematangan sistem
 pencernaan, perkembangan kognitif, serta serta sistem imun atau daya 
tahan tubuh.									"Pemenuhan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan akan 
membuat kemampuan anak untuk bertumbuh-kembang menjadi lebih baik. Pada 
tahap kehamilan, bayi sepenuhnya tergantung pada ibu untuk suplai 
nutrisi yang dibutuhkan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan 
organ secara baik," kata dia. Ant/I-1







0 comments:
Post a Comment