Oleh: Ummu Azmi (Aktivis Muslimah)
Kendati demikian, berbagai isu isu hangat dan panas kerap bermunculan mewarnai kontestasi Pemilu baik di tingkat nasional maupun regional guna menarik simpati dari masyarakat.
Seperti sektor Ekonomi berkembangnya isu seperti, Permasalahan Kemiskinan, Pengangguran, Ketimpangan Pendapatan, Kenaikan Harga, hingga Ketepatan Subsidi, menjadi berbagai isu yang kerap mencuat dalam kontestasi pemilu terlebih dalam masa kampanye, hal itu di ungkapkan Pengamat Ekonomi Politik dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi.
Menurut Acuviarta, berkembangnya isu ekonomi menjadi sebuah keniscayaan yang tidak bisa di hindarkan dalam tahun politik seperti ini, selain karena isu tersebut sensitif, Ekonomi menjadi kepastian yang sangat di butuhkan masyarakat dalam kebutuhannya sehari hari.
Akan tetapi, berkembangnya isu tersebut jangan lantas membuat masyarakat tidak bisa berfikir secara rasional dan menelan mentah mentah berbagai informasi yang di dapatkannya, terlebih bagi kaum milenial pemilih pemula.
“Oleh karena itu saya kira peran dari pemilih milenial itu sangat di harapkan, sebagai bentuk pemilih yang rasional, pemilih rasional itu tidak mudah percaya hoax, tapi juga mampu mengkonfirmasi isu isu kampanye yang disampaikan oleh peserta pemilu, mengingat pilihan kita dalam pemilu ini akan berdampak setidaknya dalam jangka menengah 5 tahun mendatang,”ungkapnya. Kamis (18/5/2023).
Lebih lanjut dikatakan Acuviarta, Pentingnya memilih secara rasional bagi masyarakat khususnya pemilih pemula ini tidak main main, permasalahan seperti minimnya lapangan pekerjaan hingga menciptakan iklim bisnis yang kondusif, sangat di pengaruhi oleh siapa kepala daerah yang memimpin kelak.
“Saya kira rekam jejak para peserta pilkada atau pileg, harus dipahami betul oleh milenial dan masyarakat, dan tidak bisa gambling, artinya kita sebagai pemilih yang rasional harus melihat rekam jejaknya, hingga kredibilitasnya bukan sebatas popularitas semata karena kedepan prediksi dalam jangka pendek menurut data seperti world economic forum bahwa memang di prediksikan akan terjadi perlambatan ekonomi, bisa di bayangkan nanti jika prediksi itu benar dan perlambatan di sektor sektor keuangan internasional ini terjadi, sedangkan kita didalam negeri tengah melakukan pesta demokrasi nah bagaimana stabilitas di dalam negeri ini bisa tetap terjaga termasuk kesejahteraan masyarakat kecil, tidak hanya euforia semata,”katanya.
Ia pun berharap para peserta pileg bisa mengedepankan solusi dari berbagai permasalahan yang terjadi saat ini dan dihadapi masyarakat, bukan hanya sebatas janji yang tidak bisa di tepati. Mengingat harapan besar masyarakat sangat di gantungkan kepada pimpinan daerah baik pileg maupun pilpres hingga pilkada yang akan di pilih oleh masyarakat.
“Saya harap para kontestan ini tidak lagi hanya sekedar mengumbar janji manis semata, sekarang ini bukan lagi janji manis yang di butuhkan tapi solusi dalam menghadapi tantangan berat kedepan. Saya yakin pemilih di Jawa Barat ini pemilih rasional, dan saya harap pemimpin yang bertarung saat ini bisa memperhatikan poin ini, dan tetap konsisten berusaha mewujudkan apa yang telah di janjikan kepada masyarakat,”tandasnya.
0 comments:
Post a Comment