Lhokseumawe ( KONTAK BANTEN) : Bagi Tengku Muhammad Isa, suasana pergantian tahun akan lebih bermakna bila dijadikan sebagai momen untuk berubah ke arah yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Muhasabah terhadap apa yang sudah dikerjakan selama setahun belakangan, dan apa yang kemudian dilakukan tahun berikutnya. Jika sudah baik, maka patut dipertahankan, sebaliknya jika buruk berubah lebih baik. Jika masih biasa-biasa saja, bagaimana cara bisa menjadi luar biasa.
“Makanya Nabi mengatakan dalam satu hadisnya, yang artinya siapa saja yang hari ini sama seperti hari kemarin, itulah orang yang rugi. Artinya tidak ada prestasi dalam kehidupan, selalu sama”, ujar Tengku yang akrab disapa Waled Isa ini, pada perbincangan “Lhokseumawe Pagi Ini” di Pro-1 RRI, Minggu (31/12/2023).
Lanjut Waled Isa, tahun depan (2024) rakyat Indonesia termasuk di Aceh, akan bertemu dengan hari pencoblosan Pemilu serentak. Sebelum memilihi calon pemimpin baik maka alangkah lebih baik, masing-masing pemilih menjadi pribadi yang baik terlebih dahulu. Karena memilih orang baik tentu dipilih oleh orang baik pula.
“Karena biasanya orang-orang yang buruk akan memilih orang-orang yang buruk. Kalau selama ini kita punya pemikiran buruk, artinya akan kita pilih anggota yang bayar kepada kita. Akan pilih presiden dimana ada tim yang memberikan uang kepada kita. Tinggalkanlah”, pintanya lagi.
Pilih yang punya Kapasitas, Kapabilitas (mampu), berintegritas (perilaku), berilmu pengetahuan, bukan yang membayar. “Nabi melaknat orang-orang yang sogok dan yang menerima sogok. Bahkan pada hadis yang lain, Orang yang sogok dan orang yang menerima sogo sama-sama dalam Neraka”, tegas Waled Isa lagi.
0 comments:
Post a Comment