Friday 19 April 2024

Tiongkok Didorong Membangun Moda Transportasi di IKN

 

RI AJAK TIONGKOK IKUT BANGUN IKN I Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, bersama Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi memberikan keterangan usai usai pertemuan bilateral di kantor Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Kamis (18/4). Pemerintah mendorong Tiongkok untuk ikut membangun moda transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.


 JAKARTA (KONTAK BANTEN)  - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Tiongkok untuk membangun moda transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Keinginan tersebut disampaikan Jokowi ketika menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/4).

"Presiden Jokowi mendorong kerja sama pembangunan di IKN, termasuk untuk moda transportasi," kata Menlu RI, Retno Marsudi, yang mendampingi Jokowi selama pertemuan dengan Wang Yi.
Selain itu, Jokowi juga mendiskusikan kelanjutan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan mendorong adanya alih teknologi dari Tiongkok kepada Indonesia.
"Perlu percepatan penyelesaian studi kelayakan untuk perpanjangan trase (kereta cepat) hingga ke Surabaya," tutur Retno.
Seperti dikutip dari Antara, pemerintah Indonesia memprogramkan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hingga Surabaya dengan melewati Yogyakarta.
Melalui kerja sama dengan Tiongkok, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional pemerintah dalam Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga mendorong Tiongkok untuk segera merealisasikan investasi untuk industri petrokimia di Kalimantan Utara.
Jokowi dan Wang Yi turut membahas kerja sama untuk menyokong ketahanan pangan kedua negara.
"Ketahanan pangan sangat penting artinya. Oleh karena itu, kerja sama pertanian dua negara penting untuk ditingkatkan khususnya untuk padi, hortikultura, dan juga durian, dengan salah satunya mempelajari modelling pertanian Tiongkok," kata Retno.
Saling Menguntungkan
Presiden Jokowi pun menegaskan pentingnya Indonesia-Tiongkok meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, dengan semakin meningkatkan dan menyeimbangkan volume perdagangan bilateral.
"Presiden Jokowi juga mengharapkan terus dilakukannya pembukaan akses pasar produk Indonesia ke Tiongkok, termasuk penyelesaian protokol untuk impor produk pertanian dan perikanan Indonesia," kata Retno.
Menurut Retno, pembahasan kerja sama ekonomi secara lebih detail akan dibahas dalam pertemuan High-Level Dialogue Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia-Tiongkok di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (19/4).
Indonesia akan dipimpin bersama oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menlu Retno Marsudi, sementara pihak Tiongkok akan diwakili oleh Menlu Wang Yi.
Dengan volume perdagangan mencapai lebih dari 127 miliar dollar AS (sekitar 2.055 triliun rupiah), Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia.
Tiongkok juga merupakan salah satu investor asing terbesar di Indonesia dengan nilai investasi lebih dari 7,4 miliar dollar AS (sekitar 119,7 triliun rupiah) tahun lalu.
Retno menyatakan Kemitraan Strategis Komprehensif dapat memacu kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok, yang saat ini menjadi salah satu mitra dagang dan investor asing terbesar dan terpenting untuk RI.

No comments:

Post a Comment