Oleh Adelia Septi Ananta Aktiviss HMI
Qarun adalah seorang yang terkaya di antara kaum Bani Israil pada zamannya. Keturunan Qarun dan Nabi Musa masih berasal dari keturunan Nabi Ya'qub AS karena keduanya merupakan cucu dari Quhas bin Lewi.
Lewi adalah saudara dari Yusuf, anak Nabi Ya'qub AS. Dalam urutan nasab, nama lengkap Qarun adalah Qarun bin Yashar bin Qahit/Quhas bin Lewi bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim AS.
Qarun merupakan adik kandung dari ayah Nabi Musa, yang bernama Imran dan memiliki harta yang melimpah. Dia mempunyai harta berupa emas, perak, intan, dan permata. Bahkan, kunci tempat penyimpanan hartanya begitu besar dan berat sehingga memerlukan beberapa orang yang kuat untuk memindahkannya.
Namun dalam kisahnya ia sangat sombong hingga hartanya ditenggalamkan Allah karena kecintaannya dengan harta duniawi dan membutakan hatinya.
Kisah Qarun dan kekayaannya dalam Al-Quran
Melansir laman detikcom, Qarun sering kali disebut dengan julukan 'Munawwir' karena keindahan suaranya dalam membaca kitab Taurat. Beberapa ahli tafsir seperti Qotadah, Muqotil, dan al-Kalbi bahkan mengatakan bahwa Qarun memiliki bacaan Taurat paling bagus di antara kaum Bani Israil.
Qarun diakui sebagai seorang yang ahli dalam ilmu kitab Taurat, bahkan dianggap sebagai seorang pakar setelah Nabi Musa dan Harun. Namun, ironisnya, kekayaan dan ilmunya tidak membuatnya menjadi manusia yang bertakwa. Hatinya telah dikuasai oleh cinta dunia dan keangkuhan.
Meskipun mendapat banyak peringatan, termasuk dari Nabi Musa AS, Qarun tetap bersikeras pada pendiriannya. Dia merasa bahwa harta bendanya didapatkan semata dari ilmu dan usahanya sendiri, tanpa mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT.
Hal ini tertulis dalam Al-Qur'an surat Al Qashash ayat 78,
قَالَ
اِنَّمَآ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ عِنْدِيْۗ اَوَلَمْ يَعْلَمْ اَنَّ
اللّٰهَ قَدْ اَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهٖ مِنَ الْقُرُوْنِ مَنْ هُوَ اَشَدُّ
مِنْهُ قُوَّةً وَّاَكْثَرُ جَمْعًا ۗوَلَا يُسْـَٔلُ عَنْ ذُنُوْبِهِمُ
الْمُجْرِمُوْنَ
Artinya: Dia (Qarun) berkata, "Sesungguhnya aku
diberi (harta) itu semata-mata karena ilmu yang ada padaku." Tidakkah
dia tahu bahwa sesungguhnya Allah telah membinasakan generasi sebelumnya
yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan harta?
Orang-orang yang durhaka itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa
mereka.
Qarun memperlihatkan kekayaannya dengan sangat mencolok perhatian penduduk, memperlihatkan kemewahannya, dan pengaruhnya secara terang-terangan. Perlakuannya yang sombong dan menyombongkan hartanya membuat orang lain iri dan terpesona, sehingga banyak yang berangan-angan memiliki kekayaan yang sama sepertinya.
Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Al Qashash ayat 79,
فَخَرَجَ
عَلٰى قَوْمِهٖ فِيْ زِيْنَتِهٖ ۗقَالَ الَّذِيْنَ يُرِيْدُوْنَ
الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا يٰلَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَآ اُوْتِيَ قَارُوْنُۙ
اِنَّهٗ لَذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ
Artinya: Maka, keluarlah dia
(Qarun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang
menginginkan kehidupan dunia berkata, "Andaikata kita mempunyai harta
kekayaan seperti yang telah diberikan kepada Qarun. Sesungguhnya dia
benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar."
Sikap sombong Qarun karena kekayaannya, saat miskin jadi pribadi yang taat
Sebelum menjadi seorang hartawan yang kaya raya, Qarun hidup dalam kemiskinan dan memiliki banyak anak. Dia bahkan meminta doa kepada Nabi Musa untuk diberikan harta benda, dan permintaannya itu dikabulkan oleh Allah SWT.
Diceritakan bahwa Qarun seringkali mengambil harta dari kaum Bani Israil yang lain, dan dia memiliki ribuan gudang harta yang penuh dengan emas dan perak. Kekayaannya begitu besar sehingga kunci-kunci penyimpanan harta bendanya harus dipikul oleh beberapa orang yang kuat karena terlampau berat untuk dibawa oleh satu orang.
Meskipun memiliki hubungan keluarga dengan Nabi Musa, pada masa itu Qarun memihak pada Raja Fir'aun. Dengan keahliannya dalam bisnis, Qarun mendapat dukungan dari pemerintahan Fir'aun, yang menyebabkan kekayaannya melimpah ruah. Dia mempunyai harta berupa emas, perak, intan, dan permata.
Sampai-sampai, kekayaan yang dianugerahkan Allah SWT ternyata membutakan mata hati Qarun. Dengan harta itu, ia menjadi orang yang sombong, sangat kikir, dan enggan menyedekahkan harta miliknya kepada fakir-miskin dan anak yatim. Qarun melupakan bagian harta miliknya yang menjadi hak mereka. Nasihat-nasihat Nabi Musa tidak pernah dihiraukannya. Ia bahkan kerap memfitnah dan mencemooh Nabi Musa.
Azab Allah kepada Qarun
Atas perbuatan ingkar dari Qarun, Allah kemudian menurunkan azab kepadanya. Allah menenggelamkan Qarun bersama harta kekayaannya ke perut bumi, melalui sebuah bencana tanah longsor yang sangat dahsyat. Sampai saat ini, setiap kali orang-orang menemukan harta yang terkubur di dalam tanah, mereka menyebutnya sebagai harta karun (Qarun).
Kisah Qarun sepupu Nabi Musa adalah peringatan bagi kita semua, bahwa kita tidak boleh terlena terhadap harta benda dan suatu saat titipan itu pasti akan diambil oleh Allah sebagaimana tercatat dalam buku Mukjizat Isra Mi'raj dan 25 kisah Nabi-Rasul.
Hikmah dari kisah Qarun yang bisa diajarkan ke anak
Pesan moral yang dapat dipetik dari kisah Qarun yang hartanya ditenggelamkan Allah karena kesombongannya yaitu nikmat yang Allah limpahkan kepada kita hendaknya menjadikan diri kita lebih beriman dan bertakwa kepada Allah.
Kisah Qarun yang kufur nikmat memberikan gambaran kepada kita semua, bahwasannya harta benda yang berlimpah tidak akan menyelamatkan kita dari ketetapan Allah atas diri kita sebagai manusia. Semoga kisah ini membawa hikmah
0 comments:
Post a Comment