![]() |
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Banten Bersatu wilayah Cilegon menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota dan DPRD Cilegon. Foto: Bantenraya. |
KOTA CILEGON KONTAK BANTEN Sekelompok mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu wilayah Cilegon melaksanakan aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota dan DPRD Cilegon pada akhir pekan lalu.
Mereka mengangkat berbagai isu yang terjadi di bawah kepemimpinan Wali Kota Helldy Agustian, khususnya masalah defisit anggaran yang berdampak pada pelayanan publik.
Dalam aksi tersebut, Sekretaris Jenderal BEM Banten Bersatu, Geri Wijaya, mengungkapkan rasa keprihatinannya atas kesejahteraan tenaga honorer di Cilegon.
Geri mengkritik kebijakan anggaran yang buruk yang menyebabkan keterlambatan pembayaran gaji tenaga honorer, yang menurutnya merupakan masalah mendesak yang harus segera diselesaikan.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi tenaga honorer di Cilegon yang belum menerima hak mereka karena kebijakan anggaran yang kacau. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap masyarakat dan menunjukkan ketidakmampuan Helldy dalam mengelola keuangan daerah,” kata Geri.
Koordinator BEM Banten Bersatu, Bagas Yulianto, juga menyampaikan kritik tajam terhadap sistem pemerintahan Kota Cilegon yang dianggap tidak sesuai dengan harapan warga. Bagas menekankan bahwa defisit anggaran yang terjadi tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan hak-hak tenaga honorer dan merugikan masyarakat.
“Defisit anggaran yang terjadi di Kota Cilegon tidak seharusnya dijadikan alasan untuk mengabaikan hak-hak tenaga honorer. Pemerintah harus lebih bijaksana dalam mengelola anggaran dan memastikan kesejahteraan tenaga pendidik,” ungkap Bagas.
0 comments:
Post a Comment