DARI 'Aisyah radhiyallhu 'anha beliau berkata, Rasulullh shallallhu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Ya Allh, barangsiapa yang mengurusi umatku lantas dia merepotkan (membuat susah) umatku, maka repotkannlah dia." (HR Muslim)
Hadis
ini berisi doa Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam terhadap orang yang
membuat repot (susah) kaum muslimin. Setelah dia diberi kesempatan untuk
mengurusi kaum muslimin lantas dia membuat repot mereka, kemudian
didoakan keburukan oleh Rasul, kita tahu bahwasanya doa Rasulullah
dikabulkan oleh Allh Ta'la.
Di sini Rasul berkata, "Ya Allh barang siapa yang megurusi urusan umatku." Hadits ini memberi faedah yang umum dari dua sisi:
Pertama,
Rasulullh shallallhu 'alayhi wa sallam mengatakan "barang siapa",
maksudnya untuk siapa saja dan apa saja kedudukannya, laki laki atau
perempuan.
Yaitu siapa saja yang mengurusi urusan umatku (kaum
muslimin) apakah dia pimpinan, apakah dia anak buah, maka siapa saja
yang mengurusi kaum muslimin maka dia termasuk dalam hadis ini.
Kedua,
keumuman selanjutnya adalah memberikan keumuman yang artinya "urusan
apa saja" maka tercakup dalam doa Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam.
Ini
mencakup segala urusan, seperti instansi pemerintah yang mana kaum
muslimin datang pada instansi tersebut karena ada urusan baik mengenai
kelahiran, kenegaraan, ekonomi dan lainnya.
Ini mengingatkan kita
akan bahayanya orang yang diberi kemudahan oleh Allah untuk mengurusi
urusan kaum muslimin. Kalau mengurusnya dengan baik maka dia akan
mendapatkan banyak pahala dan diberi kemudahan. Dan hendaknya dia
berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Kalau
ternyata di luar kemampuannya maka ini tentunya dimaafkan oleh Allh
Subhnahu wa Ta'la. Allh Maha Tahu jika ada orang yang bekerja
sebaik-baiknya, berusaha untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi umat
kaum muslimin maka dia akan dapat pahala.
Yang jadi masalah adalah
jika seseorang diberi kemudahan oleh Allh untuk mengurusi kaum urusan
muslimin lantas dia tidak melakukan dengan baik bahkan memberikan
kerepotan kepada mereka maka didoakan oleh Rasul, "Berilah kesusahan
baginya."
Wal iyya'udzubillah, kita dapati sebagian orang, para
pekerja, para pegawai, hati mereka telah mati, jiwa mereka telah sakit,
jadi mereka santai saja bahkan senang melihat orang susah dihadapan
mereka. Sehingga timbul kaidah, "Kalau bisa dibikin susah ngapain
dibikin gampang."
Terutama yang berkaitan dengan yang ada di
bandara. Ada sebagian pegawai bandara yang sengaja membuat susah orang.
Apalagi orang kampung yang tidak mengerti. Tatkala mereka sudah bingung
karena pesawat mau berangkat terkadang mereka diminta harus bayar ini,
bayar anu, dibuat susah. Padahal secara peraturan orang tersebut tidak
melanggar.
Atau juga tatkala ada orang yang mau mengurus sesuatu
dibuat repot, harus ke sana harus ke sini. Dibuat prosedur yang sangat
berat. Hingga akhirnya orang tadi terpaksa mengeluarkan uang untuk
mempermudah urusan dan macam-macamnya.
Wal iyya'udzubillah,
orang-orang seperti ini didoakan keburukan oleh Nabi shallallhu 'alayhi
wa sallam, kenapa? Karena dia bukannya memudahkan urusan tetapi malah
merepotkan urusan.
Maka kita ingatkan kepada mereka, baik yang
bekerja di instansi pemerintah atau di luar pemerintah, selama urusan
mereka adalah untuk kaum muslimin, agar berusaha bekerja dengan baik
tidak merepotkan tapi memudahkan.
Jangan punya pikiran. "Yang bisa
dipersulit mengapa dimudahkan." Para ulama menyebutkan diantara bentuk
memberi kesulitan bagi kaum muslimin yaitu tatkala seseorang memiliki
kedudukan kemudian dia mengangkat bawahannya yang ternyata tidak pantas
atau kurang pas untuk bekerja dipekerjaan tersebut.
Ini akan
menimbulkan kesulitan nagi kaum muslimin. Mungkin orang ini baik tapi
karena tidak memiliki kemampuan akhirnya banyak masalah akhirnya
menimbulkan kerepotan dan kesulitan bagi kaum muslimin.
Maka kalau
kita memilih bawahan hendaknya memilih yang handal, memiliki kafa-ah
(keahlian) dalam urusan tersebut. Kalau tidak, maka secara tidak
langsung dia telah memberikan kerepotan dan kesulitan bagi kamu
muslimin.
Ya Allh, semoga orang-orang yang diberi kemudahan untuk
mengurusi urusan kaum muslimin bisa bertaqwa kepada Allh dan memberikan
kemudahan bagi kaum muslimin sehingga mereka banyak meraih pahala di
sisi Allh Subhnahu wa Ta'la.
Wallhu Ta'la Alam bish Shawab.
[Ustadz Firanda Andirja, MA]
0 comments:
Post a Comment