Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau pembangunan Rumah Sejahtera
Terpadu (RST) di Desa Telaga, Kabupaten Serang, Jumat (23/5/2025).
KAB SERANG KONTAK BANTEN Kementerian Sosial RI membangun 22 unit Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Desa Telaga, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, sebagai program percontohan nasional penanganan kawasan kumuh dan kemiskinan ekstrem.
Pembangunan dilakukan melalui kolaborasi lintas pihak, termasuk lembaga filantropi dan tokoh masyarakat.
Dari hasil asesmen, sebanyak 22 rumah dinyatakan prioritas untuk dibangun ulang.
Sebanyak sembilan unit rumah dibangun melalui Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, sementara 13 lainnya didanai oleh Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) milik SCTV dan Indosiar.
“Itu artinya sudah 22 rumah yang tidak layak huni dibangun kembali,” ujar Saifullah Yusuf.
Selain pembangunan rumah, Kemensos juga menambahkan fasilitas sanitasi bagi warga.
Program RST ini disebut menjadi model percontohan nasional yang dapat diduplikasi di wilayah lain. “Ya, sementara di sini dulu untuk percontohan, mudah-mudahan ini menginspirasi daerah lain melakukan hal yang sama,” kata dia.
Menteri Sosial juga menjelaskan bahwa rumah yang dibangun dilengkapi dengan perlengkapan dasar kebutuhan rumah tangga. “Kita bantu kasur, kebutuhan rumah tangga lainnya, supaya warga tinggal masuk dan bisa ditinggali dengan baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain di Serang, program serupa tengah berjalan di beberapa wilayah lain seperti Ciomas, Bogor, Bali, dan Indramayu. Di daerah pesisir Indramayu, program bahkan berfokus pada relokasi rumah tidak layak huni di pinggir pantai.
Saat ditanya alasan pemilihan Desa Telaga sebagai lokasi percontohan, Saifullah menyebut adanya inisiatif lokal yang kuat. “Karena ada salah satu tokoh di sini, Pak Firdaus, yang mengajak kami ke sini. Katanya tempat ini sangat kumuh, tapi punya potensi besar kalau dijadikan percontohan,” ujar dia.
Faktor kemiskinan juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan desa. “Ya, tentu salah satunya karena angka kemiskinan, tapi juga karena potensinya. Ada potensi lokal yang bisa kita kembangkan,” kata dia.*
0 comments:
Post a Comment