TANGSEL KONTAK BANTEN -Perseteruan warga Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) soal revitalisasi SMPN 20 di wilayahnya memulai babak baru.
Hari ini, Jumat (16/5/2024) dilakukan mediasi antara warga dengan dinas terkait yang diinisiasi oleh Lurah Bakti Jaya, Fikri Yanuardi Putra.
Pertemuan yang berlangsung di dalam aula kantor kelurahan sejak pagi hari itu didominasi keluhan masyarakat.
“Jadi hari ini musyawarah antara warga RW 04 dengan dinas terkait, dengan pihak sekolah soal rencana pembangunan sekolah SMPN 20 kedepan. Warga menyampaikan aspirasinya bagaimana pembangunan ini bisa berjalan dengan baik pada saat nanti sudah ditempati oleh pihak sekolah,” ujar Fikri.
Poin penarik dalam pertemuan itu adalah adanya permintaan warga soal
perubahan tata letak dalam gedung sekolah nantinya. Bukan tinggi lantai,
tapi hal-hal kecil yang mungkin berdampak besar diantaranya ventilasi,
jendela, hingga desain letak pagar
Bagi sebagian orang mungkin sekilas sepele, tapi bagi warga Permata Pamulang khususnya RT 1, 2, 3 RW 04, itu adalah simbol keharmonisan antara fungsi dan estetika. Antara bangunan dan kehidupan masyarakat sekitar.
Kata Fikri, masih akan ada pertemuan untuk menyelesaikan permintaan warga soal perubahan bentuk instalasi bangunan sekolah yang berada di Jalan Betet Raya itu. Bagi Fikri, desakan itu dinilai warga dalam sebuah proses pembangunan.
“Pertemuan musyawarah masih akan ada. Bukan belum terselesaikan, tapi usulan masyarakat ini terkait dengan adanya usulan gambar dan lainnya sedang direvisi mungkin dalam waktu dekat akan disampaikan dinas terkait,” jelasnya.
“Biasalah dalam pembangunan gambar berubah-berubah. (Pertemuan) nunggu hasil gambar revisi saja. Kurang lebih satu minggu. Tinggal menunggu gambar dari aspirasi masyarakat ini sedang di kaji ulang oleh tim teknis,” lanjutnya.
Kepala SMPN 20 Tangsel, Frida Tesalonik yang juga hadir mengaku tidak keberatan adanya aspirasi tersebut. Yang terpenting, bagi dia, untuk kemajuan wilayah rasanya tidak perlu ada ketersinggungan yang berlarut-larut.
“Pada dasarnya sekolah sangat menyambut baik karena itu memang demi kepentingan semuanya, saya rasa tidak ada satupun hal tidak dapat terselesaikan kalau kita bicarakan bersama-sama. Tinggal menunggu revisi dan lain lain,” terangnya.
Ketua RT 02, Muhammad Desra Yusuf Harahap mengaku sudah lega. Dia bilang, aspirasi ini agar pelaksanaan pembangunan jadi lebih lancar dan hasilnya sesuai dengan apa yang warga dan lingkungan harapkan. Tapi tenang, warga tidak akan memprotes pekerjaan proyek lagi seperti sebelumnya.
“Beberapa usulan warga tadi sudah disampaikan untuk dilanjutin terutama tadi ada beberapa hal soal revisi gambar, insyaallah nanti dari tim perencana terkait akan menyesuaikan akan kita koordinasikan lebih lanjut. Untuk pembangunan (pembongkaran) tetap berlanjut dengan peningkatan tata cara kerja yang sudah kita bahas,” pungkasnya
0 comments:
Post a Comment