BANTEN KONTAK BANTEN DPRD Provinsi Banten mendorong akan adanya investigasi guna mencari penyebab banjir di ruas jalan tol Bitung-Tangerang yang terjadi beberapa hari yang lalu. Yang mana, banjir tersebut telah membuat ruas tol itu lumpuh hingga empat jam lamanya.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Banten Wawah Suhada mengaku tidak percaya bahwa banjir tersebut hanya disebabkan oleh tingginya curah hujan yang terjadi saat itu. Sebab, peristiwa itu baru pertama kali terjadi.
“Kita harus cari tau, apakah itu disebabkan murni karena curah hujan yang tinggi atau karena efek luapan air sungai atau karena efek lain,” kata Wawan.
Ia sendiri mendapatkan informasi bahwasannya, banjir itu diduga kuat efek dari pembangunan perumahan yang marak di area Bitung. Maka dari itu, pihaknya meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk melakukan investigasi langsung ke lapangan, khsusunya ke aliran sungai di sana.
“Jika karena luapan air sungai pasti ada yang tersendat, nah disitulah perlu kiranya Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang maupun Provinsi Banten mengecek sendatan aliran sungai tersebut,” kata Wawan.
Menurutnya, peristiwa ini telah membuat banyak pengguna Jalan Tol dirugikan terutama kerugian non metaril, efek waktu yang terbuang. Dengan begitu, Wawan memandang diperlukan adanya pertanggungjawaban dari pihak Badan Usaha Jalan Tol atau Jasa Marga atas kejadian ini.
“Skema kompensasi harus dipersiapkan kepada konsumen jika masalah kemacetan panjang ini terjadi, jangan sampai macet berjam-jam mereka tetap membayar ketika Exit Tol,” tuturnya.
Selain itu, diperlukan juga langkah antisipasi lainnya guna mencegah peristiwa ini kembali terjadi. Mengingat, ruas jalan tol itu merupakan salah satu pintu masuk utama ke wilayah Banten.
“Ini sebagai salah satu cara mengembalikan marwah jalan tol sebagai jalan bebas hambatan bukan hanya jalan berbayar saja,” tegas anggota Komisi IV DPRD Banten ini.
Ketua Fraksi PKS DPRD Banten Gembong R Sumedi memberikan pandangan serupa. Menurutnya, Jasa Marga harus bertangungjawab atas peristiwa tersebut, sebab pihaknya menduga genangan yang telah menimbulkan kemacetan panjang itu ditimbulkan oleh proyek Fly Over yang kini tengah digarap oleh pihak Jasa Marga di ruas jalan tol itu.
“Jasa marga mesti memastikan bahwa dalam proyek fly over ini tidak ada tanah yang masuk ke saluran drainase, sehingga menyebabkan banjir. Ini jadi pelajaran yang berharga dan memastikan untuk tidak akan terulang lagi,” ungkapnya.
Komisi IV DPRD Banten pun berencana untuk memanggil pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan masalah genangan banjir itu. Lembaga legislatif ini tidak ingin jika peristiwa serupa terulang kembali di masa depan.
0 comments:
Post a Comment