Sesuai kesepakatan di SMAN 6 dan SMAN 3, hari ini dibuka
TANGERANG KONTAK BANTEN Dua Sekolah Menengah Atas (SMA), yakni SMA Negeri 3 di Benda Baru
dan SMA Negeri 6 di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten,
kembali dibuka setelah disegel paksa oleh para orang tua murid pada
Senin (14/7).
Upaya penyegelan paksa yang dilakukan para orang tua murid ini dilakukan, karena adanya dugaan kecurangan dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) di dua sekolah tersebut."Sesuai kesepakatan di SMAN 6 dan SMAN 3, hari ini dibuka. Jadi, masyarakat sudah bisa memahami kondisi dan situasinya," kata Kepala Kantor Cabang Dinas Kota Tangerang Selatan Teguh Setiawan di Tangerang, Selasa.
Ia menjelaskan dengan upaya pembukaan kembali akses masuk di dua sekolah tersebut karena sebagai fasilitas umum. Sehingga, pihaknya berupaya memulihkan kondisi ketertiban di dua lokasi tersebut.
"Karena itu adalah jalan umum. Apabila itu tetap dipertahankan, sudah melanggar ketertiban umum dan tentunya ada pidananya," ujarnya.Dia mengungkapkan terjadinya kericuhan dan penyegelan sekolah yang dilakukan oleh para orang tua murid ini didasari adanya kesalahpahaman dalam memahami pasal yang masuk pada petunjuk teknis selama sistem penerimaan murid baru (SPMB).
Dinas Pendidikan menyampaikan kepada para orang tua murid untuk memberikan jaminan dan segera menyelesaikan permasalahan yang dituntut mereka.
Teguh menegaskan pihaknya berkomitmen sesuai dengan arahan Gubernur Banten Andra Soni, selama SPMB tidak ada titip-menitip siswa-siswi untuk masuk ke sekolah.
"SPMB kita harus clean and clear. Jadi tidak ada titik menitip. Jadi, kita harus sesuai dengan sistem," ucapnya. Ia menyatakan bagi para orang tua yang telah mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri, namun tidak lolos, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten telah meluncurkan sekolah gratis di tiap kota/kabupaten."Jadi, Pak Gubernur sesuai dengan programnya, bagi anak didik yang tidak diterima di sekolah negeri, bisa ke sekolah gratis. Di Tangsel ada yang ikut sekolah gratis. Untuk SMA kurang lebih ada 17 sekolah," kata dia.
Upaya penyegelan paksa yang dilakukan para orang tua murid ini dilakukan, karena adanya dugaan kecurangan dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) di dua sekolah tersebut."Sesuai kesepakatan di SMAN 6 dan SMAN 3, hari ini dibuka. Jadi, masyarakat sudah bisa memahami kondisi dan situasinya," kata Kepala Kantor Cabang Dinas Kota Tangerang Selatan Teguh Setiawan di Tangerang, Selasa.
Ia menjelaskan dengan upaya pembukaan kembali akses masuk di dua sekolah tersebut karena sebagai fasilitas umum. Sehingga, pihaknya berupaya memulihkan kondisi ketertiban di dua lokasi tersebut.
"Karena itu adalah jalan umum. Apabila itu tetap dipertahankan, sudah melanggar ketertiban umum dan tentunya ada pidananya," ujarnya.Dia mengungkapkan terjadinya kericuhan dan penyegelan sekolah yang dilakukan oleh para orang tua murid ini didasari adanya kesalahpahaman dalam memahami pasal yang masuk pada petunjuk teknis selama sistem penerimaan murid baru (SPMB).
Dinas Pendidikan menyampaikan kepada para orang tua murid untuk memberikan jaminan dan segera menyelesaikan permasalahan yang dituntut mereka.
Teguh menegaskan pihaknya berkomitmen sesuai dengan arahan Gubernur Banten Andra Soni, selama SPMB tidak ada titip-menitip siswa-siswi untuk masuk ke sekolah.
"SPMB kita harus clean and clear. Jadi tidak ada titik menitip. Jadi, kita harus sesuai dengan sistem," ucapnya. Ia menyatakan bagi para orang tua yang telah mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri, namun tidak lolos, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten telah meluncurkan sekolah gratis di tiap kota/kabupaten."Jadi, Pak Gubernur sesuai dengan programnya, bagi anak didik yang tidak diterima di sekolah negeri, bisa ke sekolah gratis. Di Tangsel ada yang ikut sekolah gratis. Untuk SMA kurang lebih ada 17 sekolah," kata dia.
Sebelumnya, pada Senin (14/7) portal sisi akses jalan menuju gedung SMA Negeri 3 Kota Tangsel ditutup paksa oleh warga sekitar tujuh RW di Pondok Benda.
Akibatnya, siswa-siswi yang hendak masuk sekolah terhambat akibat adanya aksi tersebut. Bahkan, kendaraan bermotor roda dua dan empat otomatis terdampak hingga tidak bisa masuk ke dalam area SMA Negeri 3 Kota Tangsel.
0 comments:
Post a Comment