KOTA SERANG KONTAK BANTEN Kota Serang menjadi ajang lautan manusia sejak Sabtu (30/8/2025) sejak sore hingga Minggu (31/8) dini hari.
Jantung kota Provinsi Banten itu menjadi saksi aksi demonstrasi ribuan manusia dari berbagai elemen masyarakat termasuk pelajar yang tergabung dalam Aliansi Simpul Sipil (Asisi)
Aksi demonstrasi awalnya berjalan damai, sampai pada akhirnya kekesalan para pendemo tidak terbendung. Awalnya, gabungan pendemo dari mahasiswa, pelajar, hingga pengemudi ojek online hanya membakar ban dan sofa di jalan Jenderal Ahmad Yani.
Merasa kesal karena tidak ada pihak terkait yang berdialog, massa aksi kemudian membakar pos polisi disimpang empat Ciceri, Kota Serang tersebut. Setelah itu, masa aksi mencoba merangsek ke Mapolres Serang Kota, namun aksi mereka dihadang oleh personel Polisi yang terpaksa menembakkan gas air mata.
Mendapat perlawanan itu, massa aksi kocar kacir sebelum akhirnya berhasil diredam dan berdialog dengan Gubernur Banten Andra Soni serta Kapolda Banten Brigadir Jenderal Polisi (Brigjenpol) Hengki.
Adapun tuntutan yang disampaikan para pendemo itu yakni usut tuntas kasus penabralan terhadap driver ojol Afan Kurniawan, serta hentikan setiap kebijakan pemerintah yang tidak bermanfaat dan tidak pro terhadap masyarakat.
Humas Asisi Nurul Fikri mengatakan, selama ini masyarakat sudah muak dengan setiap kebijakan pemerintah termasuk menaikan tunjangan anggota DPR. Hal itu, kata dia, menciderai setiap masyarakat Indonesia yang menitipkan amanah dan kepercayaan kepada para wakil rakyat.
Belum lagi, lanjutnya, aksi anarkis dan arogan anggota Brigade Mobile (Brimob) yang menyebabkan satu orang driver ojol Afan Kurniawan kehilangan nyawa. Atas dasar itu, para pendemo menuntut adanya kejelasan penanganan hukum dan dilakukan secara transparan.
“Kebrutalan ini menunjukkan bahwasanya negara tidak mau mendengar aspirasi dari masyarakatnya. Kedua, negara sudah berniat menyakiti bahkan membunuh masyarakatnya,” katanya.
Perwakilan massa aksi, Gozali, warga Kota Serang, menyampaikan apresiasi kepada Gubernur dan Kapolda yang bersedia hadir meski dalam kondisi hujan dan malam hari.
“Saya sangat berterima kasih kepada Gubernur dan Kapolda Banten yang mau datang menemui kami rakyat. Saya di sini mewakili masyarakat, khususnya warga Kota Serang, yang ingin menyampaikan aspirasi terhadap kinerja DPR dan Polri,” katanya.
Aksi massa yang berlangsung sampai malam itu pun mendapat perhatian Gubernur Banten Andra Soni dan Kapolda Banten Brigjenpol Hengki. Keduanya dengan berani menemui para pendemo dan memberikan pernyataan resmi kepada ribuan pendemo.
Dalam dialog singkat di tengah hujan deras itu, Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa pemerintah daerah akan menampung aspirasi masyarakat. Ia juga mengingatkan massa maupun aparat keamanan untuk tetap berhati-hati dengan situasi yang berkembang di lapangan.
“Saya turut berduka cita atas meninggalnya saudara Affan Kurniawan, pengemudi ojek online, pada aksi kemarin. Musibah ini menjadi pelajaran berharga untuk kita semua, termasuk pemerintah daerah,” katanya.
Dia menngatakan, ada sejumlah hal yang disampaikan massa terkait urusan administrasi, seperti pengurusan SKCK, hingga penanganan masalah hukum yang menimpa rekan-rekan mereka. Ia menegaskan, komitmen dari Kapolda dan Danrem akan ditindaklanjuti bersama pemerintah daerah.
“Untuk seluruh pihak, mari sama-sama menjaga agar semua berjalan kondusif. Sampaikan aspirasi dengan baik, karena itu hak yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar. Saya minta masyarakat tetap tenang, ikuti arahan sesuai hukum, dan jika ingin menyampaikan aspirasi maupun tuntutan, lakukan dengan cara yang dilindungi undang-undang,” tegasnya.
Andra Soni mengatakan bahwa kepemimpinannya sebagai Gubernur Banten tidak anti kritik hingga menampung dan mendengar aspirasi rakyat
“Insya Allah, di masa kepemimpinan saya di Provinsi Banten, aspirasi masyarakat akan terus kita dengar,” tutupnya.
Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki menyampaikan agar massa menyampaikan aspirasi dengan cara damai dan tidak anarkis. Ia berjanji akan memfasilitasi pertemuan perwakilan massa dengan pejabat terkait.
“Kalau kawan-kawan ingin bertemu dengan anggota DPR atau dengan Gubernur, silakan lewat saya. Akan saya jembatani. Tapi jangan beramai-ramai, cukup perwakilan 10 orang. Kalau perlu, saya akan kawal langsung ke ruangan saya untuk berdialog,” katanya.
Rois Syuriah PWNU Banten Achmad Syatibi Hambali mengajak kepada semua masyarakat Banten agar bisa bersikap tenang dalam menyikapi persoalan yang terjadi saat ini. Tindakan itu harus dilakukan agar bisa menjaga lersatuan dan kesatuan antar masyarakat.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Banten untuk tetap tenang tidak terprovokasi apalagi anarkis dan senantiasa menjaga lerukunan Banten punya kita dan harus kita jaga bersama,” katanya.
0 comments:
Post a Comment