BANTEN KONTAK BANTEN – Wakil Gubernur (Wagub) Banten Dimyati Natakusumah, secara tegas meminta kerjasama pengiriman dan pengelolaan sampah yang dilakukan Pemkab Pandeglang dengan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), harus ditinjau ulang.
Apalagi, banyak masyarakat yang melakukan penolakan. Kendatipun kerjasama antar daerah itu bisa dilakukan, namun jika memberikan dampak negative bagi masyarakat harus dihentikan.
Mantan Bupati Pandeglang 2 periode ini mengungkapkan, pengiriman sampah itu tidak boleh membuat daerah semakin terlihat kumuh, kotor apalagi sampai menimbulkan penyakit bagi masyarakat. Itu yang harus diperhatikan oleh Pemkab Pandeglang.
Jangan sampai, masyarakat di sekitar TPA Bangkonol tidak diperhatikan kesehatan dan kesejahteraanya.
“Lingkungan masyarakatnya harus diperhatikan. Masyarakatnya dijaga jangan polusi, jangan bau, jangan B3. Yang menyampaikan aspirasi juga ditampung, karena mereka hanya memberikan masukan,” kata Dimyati, Selasa (12/8/2025).
Setelah semua itu dipertimbangkan dan dikaji secara menyeluruh, dan dirasa akan memberikan manfaat bagi kedua Pemda, maka Dimyati mempersilahkan kerjasama itu untuk dilanjutkan.
Menurutnya, tidak masalah apabila Pandeglang menampung sampah dari daerah lain. Sebab Pandeglang memiliki lahan yang luas, sehingga lahan itu bisa dijadikan sebagai lokasi untuk menampung sampah dari daerah lain.
“Kerja sama ini juga, akan membantu daerah-daerah yang kesulitan saat membuang sampah di daerah mereka. Bahkan, jika Jakarta mau membuang sampah ke Pandeglang, menurutnya bisa juga dilakukan atas dasar saling membantu antar daerah,” ujarnya.
Menurutnya, lahan yang dijadikan pembuangan sampah organik juga akan menjadi lahan yang subur. Apalagi, sampah organik bisa diubah menjadi kompos, yang bisa dijadikan sebagai pupuk bagi tanaman. Dia ingin, lokasi pembuangan sampah di TPA Bangkonol menjadi tempat produktif.
“Banyak kok tempat-tempat penampungan sampah, itu jadi produktif. Makanya, jangan sampai itu dibiarin menggunung itu harus ditutup lagi dengan tanah. Terus lakukan gitu,” tandasnya.
Menurut Dimyati, tempat sampah bila ditata dengan rapi dan bersih, akan menjadi tempat yang indah. Seperti pemakaman San Diego Hill yang mampu mengubah pemakaman yang sebelumnya merupakan tempat yang seram dan angker, menjadi tempat yang indah dan rapi serta bersih. Dia pun ingin TPA Bangkonol menjadi seperti itu sehingga keberadaan tempat pembuangan sampah itu tidak menakutkan warga Pandeglang.
“Samalah kayak tanah pemakaman. Kalau ditata kan indah, juga kayak yang di Karawang itu San Diego Hill,” katanya.
Wakil Bupati (Wabup) Pandeglang Iing Andri Supriadi mengatakan, kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, terkait pembuangan sampah di TPA Bangkonol sudah ditandatangani dan tinggal dijalankan saja.
“Hanya saja, sampai saat ini pembuangan sampah itu belum dilakukan karena TPA Bangkonol hingga saat ini masih dalam proses perbaikan analisis dampak lingkungan dan perubahan dari sistem open dumping ke sanitary landfill,” katanya.
Iing mengklaim, semangat yang ingin dibangun Pemerintah Kabupaten Pandeglang adalah, agar dengan kerja sama ini bisa memperbaiki TPA Bangkonol.
Dari anggaran kerja sama ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang bisa menata TPA Bangkonol, mulai dari mengubah pengelolaan dari sistem open dumping ke sanitary landfill, adanya bantuan keuangan khusus dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan, hibah mesin pemilah sampah, hingga perluasan lahan TPA sampai dengan 3,5 hektare.
“Untuk masyarakat Pandeglang di sekitar TPA Bangkonol sendiri akan ada anggaran untuk kompensasi dampak negatif (KDN) dari kerja sama sampah ini,” pungkasnya
0 comments:
Post a Comment