Cilegon-Banjir yang merendam wilayah Kecamatan Citangkil dan Ciwandan, Kota
Cilegon, langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang (PUTR) Kota Cilegon. Dinas PUTR menduga bahwa penyebab banjir itu
sangat kompleks.
Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Bidang Bina Marga Dinas PUTR M Tedi
Mahfudi mengatakan, yang menjadi penyebab banjir sebenarnya bukan
drainase atau saluran air yang menjadi kewenangan Pemkot. “Kalau dilihat
drainasenya tidak ada masalah. Cuma ketika akan mengalir ke laut, itu
bermasalah,” katanya di kantornya di Jalan Ki Wasyid, Kelurahan Jombang
Wetan, Kecamatan Jombang, Kamis (6/4).
Tedi menjelaskan, seharusnya air bermuara ke laut. Namun, karena
drainase di kawasan industri tidak bisa menampung kapasitas debit air,
akhirnya air balik dan tumpah ke jalan raya. “Saya tidak tahu kenapa itu
bisa terjadi. Apakah karena saluran air yang kecil atau tidak ada
saluran. Saya tidak tahu itu,” jelas Tedi.
Tedi tidak bisa berbuat apa-apa untuk bisa memperbaiki drainase yang
ada di kawasan industri. “Kalau kawasan industri bukan kewenangan kita.
Kalau kewenangan kita sudah tidak ada masalah. Buktinya langsung surut
kan,” ujar Tedi.
Tedi menyebutkan, lokasi banjir antara lain di pertigaan Jalan
Lingkar Selatan (JLS) Ciwandan, di Pasar Cigading, dan depan PT Sentra
Usahatama Jaya (SUJ) atau di depan kantor Kelurahan Tegalratu, Kecamatan
Ciwandan. “Untuk penanganan jangka pendeknya ya normalisasi. Tapi
rencana jangka panjang membuat tandon,” sebut Tedi.
Kepala Dinas PUTR Nana Sulaksana menambahkan, banjir berasal dari
limpahan aliran air yang berasal dari sejumlah pabrik. “Untuk
penanganannya, paling kita ada kegiatan normalisasi. Kalau untuk jangka
panjangnya, kita akan bangun LWS (long water storage),” tambah Nana.
Nana menjelaskan, untuk pembangunan LWS membutuhkan anggaran Rp120
miliar melalui bantuan keuangan provinsi. “Kita ajukan anggaran untuk
LWS ke Pemprov Banten. Tadinya mau tahun ini, karena kita sudah ajukan.
Tapi realisasinya cuma Rp70 miliar. Kalau cuma itu, nanti tidak bisa
sampai ke laut. Akhirnya anggaran tersebut dialihkan untuk pembangunan
Alun-alun dan pembangunan lanjutan sport center,” jelas Nana.
0 comments:
Post a Comment