JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH
Said Aqil Siraj, menegaskan bahwa sikap PBNU yang memihak manfaat bagi
rakyat dalam merespon keluhan beberapa orang yang pertengahan Juli lalu
mendatangi markas PBNU.
Hal ini disampaikan pasca peluncuran Said Aqil Instititu Kamis
(2/8/2018) lalu. Mereka mengaku mewakili warga sekitar tambang Tumpang
Pitu, Banyuwangi. “Bagaimanapun PBNU berpihak kepada rakyat. Jika usaha
tersebut membawa manfaat untuk masyarakat sekitar, maka PBNU
mendukung,” tegas Said Aqil.
Menurut Said Aqil, untuk memastikan maslahat tambang tersebut bagi rakyat harus dilakukan pengecekan lapangan di Banyuwangi.
Sebelumnya Wakil Sekjen PBNU Masduki Baidlowi mengatakan, pengecekan
dan klarifikasi ke lapangan dibutuhkan agar PBNU mengetahui duduk
permasalahan yang sebenarnya. Sekaligus mendapatkan informasi dan data
yang lebih akurat dan komprehensif.
“PBNU tidak ingin gegabah, karena ini terkait hajat hidup orang
banyak, baik dari sisi karyawan perusahaan maupun masyarakat yang
tinggal di sekitar lokasi penambangan,” kata Masduki kepada pers di
Jakarta, Jumat (20/7/2018) lalu.
“Untuk memastikan apakah tambang Tumpang Pitu mudhorot atau justru
bermanfaat, PBNU memiliki prosedur. Di antaranya, melakukan kroscek ke
lapangan,” imbuhnya.
Kroscek ke lapangan juga diperlukan untuk memastikan apakah tambang
emas Tumpang Pitu telah memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan
dalam eksplorasi dan produksinya.
Sebab, selama ini, PT Bumi Suksesindo (BSI) sebagai pengelola tambang
emas itu mengklaim telah mengaplikasikan teknologi heap leach yang
ramah lingkungan.
Menurut publikasi resmi PT BSI, teknologi heap leach (pelindihan)
dipilih lantaran sangat memperhatikan aspek ekosistem lingkungan hidup.
Dengan teknologi ini proses produksi tidak menghasilkan tailings. Sebab,
cairan pelarut mengalami sirkulasi pemakaian sedemikian rupa sehingga
tidak ada yang terbuang.
Berdasarkan hasil penelitian PPLH Universitas Brawijaya, proses
produksi di tambang emas Tumpang Pitu benar menggunakan metode heap
leach (pelindihan) yang tidak menghasilkan tailings. Seperti diketahui,
untuk saat ini metode heap leach dipandang sebagai metode paling aman
dan ramah lingkungan dalam penambangan emas.
Menanggapi permintaan untuk menutup tambang yang disuarakan beberapa
orang yang mengaku mewakili warga sekitar lokasi tambang, yang kemudian
diamini satu dua orang dalam kepengurusan PBNU, Ketum PBNU menyatakan
bukan sikap PBNU, bukan wewenang PBNU. “Itu urusan pemerintah. Wewenang
Bupati, beliau pimpinan di daerah tersebut,” tegas Kiai Said.
Seperti diketahui, perusahaan tambang tersebut sudah ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat sebagai obyek vital nasional. Investasi ini murni
investasi dalam negeri yang dimiliki pengusaha lokal. Dalam komposisi
saham perusahaan, saham hibah untuk Pemerintah Kabupaten Banyuwangi saat
ini sudah bernilai efektif Rp 570 milyar. (ikbal/win)
0 comments:
Post a Comment