PERJALANAN atau penghijrahan Nabi Muhammad SAW dari Kota Mekkah ke
Madinah pada tahun 622 Masehi, merupakan salah satu hari yang sangat
penting bagi umat Islam, yang kemudian ditetapkan sebagai awal
perhitungan kalender Hijriyah. Muharram merupakan bulan pertama dalam
Kalender Hijriyah, termasuk di antara bulan-bulan yang dimuliakan (al
Asy- hurul Hurum).
Bulan Muharram juga merupakan suatu bulan yang disebut sebagai
“syahrullah” (Bulan Allah) sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW,
dalam sebuah hadits. Dalam wikipedia dijelaskan, Kalender Hijriyah
secara resmi belum dimulai ketika zaman Rasulullah SAW. Kalender ini
hanya dimulai pada zaman Khalifah Arrasyidin kedua yaitu Umar al-Faruq
R.A.
Penetapan itu dimaksudkan untuk mengenangkan betapa pentingnya
tanggal hijrah yang menjadi perubahan paradigma dalam sejarah agama
Islam. Karena, pertama kali dalam sejarah Islam seorang nabi dan rasul
membentuk pemerintah dengan segala kesulitan dan berhasil membuat
hubungan diplomatik dengan beberapa negara serta menyampaikan dakwah
Islam secara global sehingga Islam tersebar ke merata dunia.
Untuk memperingati malam Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriah,
ribuan warga melakukan pawai obor sambil melantunkan salawat disepanjang
rute perjalanan disekitar pusat kota Kecamatan Malingping, Senin
(10/9/2018).
Menurut pantauan, perayaan menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 H
yang dimotori Panitia Hari Besar Islam (PHBI), Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (FKPK) Malingping,
disambut antusias warga dari berbagai kalangan. Tidak hanya kalangan
dewasa, anak-anak pelajar Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Malingping
tampak antusias mengikuti pawai.
Bertolak dari alun-alun mereka berjalan mengelilingi kawasan kota
Kecamatan Malingping. Panjangnya barisan massa, membuat para pengendara
yang melintas pun secara sukarela berhenti dan memberikan ruang bagi
mereka.
Tiba kembali di alun-alun peserta pawai berkumpul di Masjid Besar Baiturachim untuk mendengarkan tausiah dengan penceramah, Drs. H A Ruyani MM.
Tiba kembali di alun-alun peserta pawai berkumpul di Masjid Besar Baiturachim untuk mendengarkan tausiah dengan penceramah, Drs. H A Ruyani MM.
“Pawai ini kita lakukan untuk menyambut malam Tahun Baru Hijriah 1
Muharam. Tidak kurang dari 1.000 orang mulai dari anak-anak hingga
dewasa mengikuti pawai. Mereka datang dari berbagai pelosok Malingping
untuk merayakan Tahun Baru Islam,” kata Ketua MUI Malingping, Drs. H.
Sujaya Arsudin.
Camat Malingping, Sukanta mengatakan, momentum Tahun Baru Islam ini
menjadi ajang untuk memperbaiki diri dari tahun-tahun sebelumnya.
Meriahnya peringatan tahun baru Islam, lanjutnya, memperlihatkan bahwa
umat Islam di Kecamatan Malingping memiliki kesadaran yang tinggi dalam
beragama, serta dalam keimanan dan ketakwaan.
”Selama ini untuk kegiatan keagamaan tidak pernah ketinggalan dengan
wilayah lain. Mari kita pertahankan dan tingkatkan kepedulian kita dalam
rangka menjaga ukhuwah islamiyah jangan sampai perbedaan politik,
perbedaan pilihan merusak ukhuwah islamiyah,” kata Camat Sukanta.
Camat Sukanta berharap, peringatan tahun baru Hijriyah dapat menjadi
momentum untuk mengkaji, menelaah sekaligus mengaplikasikan makna
strategis dari peristiwa hijrah, sebagaimana hijrahnya Nabi Besar kita
Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, yang dilaksanakan pada tahun ke-13
kenabian dan dijadikan tonggak dimulainya tahun Hijriyah yang membawa
perubahan dari zaman Jahiliyyah menuju peradaban madaniyyah di bawah
naungan cahaya Ilahi.
0 comments:
Post a Comment