Tuesday, 9 October 2018

11 Kepala Daerah Terjerat KPK Warning Bagi Kepala Daerah Lainnya



Malang - Satu per satu kepala daerah di Jawa Timur terjerat korupsi Setidaknya11 kepala daerah terciduk KPK. Baik yang meringkuk di sel tahanan atau masih tahap pemeriksaan.

Terakhir Bupati Malang Rendra Kresna mengakui telah menjadi tersangka atas dugaan gratifikasi, kasusnya tengah ditangani KPK. Jika terbukti, maka Rendra menjadi kepala daerah ke-12 yang tersangkut dugaan korupsi di Jatim. Potret ini dikatakan sebagai warning keras soal integritas di Jawa Timur.

"Sudah ada 11, jika Pak Rendra ditetapkan sebagai tersangka secara resmi menjadi 12, sudah sepertiganya dari jumlah kepala daerah Jawa Timur  Ini warning keras soal sistem integritas di Jatim," ungkap pengamat politik Universitas Brawijaya Wawan Sobari kepada detikcom, Rabu (10/10/2018).Menurut dia, semua kepala daerah nyaris menyatakan komitmen untuk membangun zona integritas, pakta pun ditanda tangani. Akan tetapi, kata dia, dalam prakteknya kepala daerah terjerumus dalam praktek korupsi yang sudah diungkap KPK

"Semua telah menandatangani pakta integritas, tetapi berat ketika berhadapan dengan mesin-mesin politiknya," kata Ketua Pusat Program Magister Ilmu Sosial FISIP Universitas Brawijaya ini.

Wawan memandang praktek terjadinya korupsi baik di tingkat pusat maupun di daerah tak terlepas dari proses demokrasi yang terlalu cepat. Kalau melihat di negara-negara demokrasi sudah maju, lanjut dia, antara demokratisasi politik berbarengan dengan kemajuan sosial dan ekonomi."Sementara di kita (Indonesia), politik lari kencang, sementara sosial ekonomi lari di belakang. Akhirnya masyarakat itu, masih menyamakan atau menganalogikan pesta demokrasi sama dengan transaksi," sebut Wawan.

Kenapa masyarakat perpadangan begitu? Wawan membeberkan, bahwa selama ini kepala daerah terpilih belum memberikan dampak langsung terhadap masyarakat. Di sisi lain, kepala daerah terpilih harus terus berhadapan dengan mesin-mesin politiknya yang mengawal hingga meraih kursi kepemimpinan.

"Hal ini dijadikan jalan pintas oleh kepala daerah atau calon, untuk turut larut dalam pola transaksi yang sudah terbangun di masyarakat. Jika ingin menang harus menjalankan praktek-praktek politik transaksi. Suara rakyat seperti harus dibeli untuk menang" tegasnya.

Ditambahkan, seorang kepala daerah bukan saja membutuhkan biaya formal. Namun, ada biaya yang lebih besar dan sangat dibutuhkan yakni biaya informal.

"Biaya informal itu apa ? memelihara konstituen itu satu, kemudian balas jasa kepada partai pengusung atau pendukung, selanjutnya balas jasa kepada tim sukses. Jadi di kita ini masih mengedepankan yang penting dapat suara, daripada bicara masa depan daerah setelah pilkada," papar Wawan.

Dia mengungkapkan, hal sangat tidak mungkin terjadi kepada seseorang yang telah menggalang massa, sehingga bisa terpilih secara gratis. "Jadi istilahnya, mereka masih berperan menjadi mesin politik sampai kepala daerah itu menjabat. Orang-orang di sekelilingnya itu, pragmatisme masyarakat, karena belum merasakan dampak atau manfaat kepempimimpinan kepala daerah yang terpilih," ujar Wawan.
Share:

0 comments:

Post a Comment

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

DINAS PENDIKAN BANTEN SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

Ucapan Selamat Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support