SERANG, (KB).- Kecamatan Pabuaran untuk sementara
menjadi yang terbanyak dalam raihan medali, pada pelaksanaan Pekan Olah
Raga Kabupaten (Porkab) XIII Serang 2019.
Diketahui dari beberapa cabor yang sudah dipertandingkan sebelum
diresmikannya Porkab XIII Serang, Kecamatan Pabuaran telah mengumpulkan
tiga emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Menyusul di bawahnya dari Kecamatan Padarincang dengan meraih dua
emas, dan dua perak dengan total 4 medali. Kemudian di posisi tiga ada
dari Kecamatan Anyer dengan perolehan satu emas dan dua perunggu.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pelaksana Porkab XIII Serang
Habibullah. Saat ini masih perolehan medali sementara dipimpin oleh
Kecamatan Pabuaran, meski salip menyalip klasemen masih sangat terbuka
karena pelaksanaan Porkab masih berjalan.
”Alhamdulillah sampai saat ini diawal masih cukup seru. Walaupun yang
sudah ada sampai perolehan medali pemenang baru tiga cabor dari sepak
takraw, tenis meja dan bola tangan. Itu pun kategori indoor putra-putri,
dan belum semuanya,” ucapnya, Jumat (22/11/2019).
Sejauh ini, kata Habib, dalam kurun waktu dua hari ini sudah empat
cabang olah raga (cabor) yang dipertandingkan, yang secara keseluruhan
berjalan dengan lancar.
”Tak hanya sepak bola yang meriah, namun sepak takraw, tenis meja,
dan bola tangan pun demikian. Bahkan tanpa kendala masalah sama sekali.
Baik dari kesehatan, keamanan, dan hal-hal teknis kecil sekalipun
lancar. Semoga bisa berkelanjutan sampai hari terakhir,” katanya kepada
Kabar Banten.
Sementara itu, pelatih kepala cabor sepak bola Kecamatan Mancak
Haerullah mengatakan, pihaknya akan selalu bermain dengan tensi yang
cukup tinggi, dikarenakan di dalam cabor sepak bola menggunakan sistem
gugur.
”Saya jujur kami tidak mempunyai target di Porkab kali ini. Namun
yang saya sampaikan kepada pemain hanya wajib menang di setiap
pertandingan. Alhamdulillah kami bisa menang 4-0 atas Kecamatan
Carenang,” ujarnya saat ditemui seusai pertandingan di Stadion Heroik
Kopassus.
Terkait evaluasi, sambung Haerullah, perlunya koordinasi antara
pemain belakang dengan penjaga gawang. Alasannya, ia menilai masih
terdapat kesalahan komunikasi antar pemain bek dengan kiper.
”Karena sangat berbahaya sekali jika dalam kesebelasan terpaut
bermain di belakang, karena menjadi kelemahan yang bisa dicuri
kesempatannya oleh lawan. Untungnya bisa diantisipasi dengan cepat oleh
pemain kami setelah paruh waktu istirahat,” tuturnya.
Haerulloh berharap, dalam Porkab XIII ini dapat menjadi ajang seleksi perkembangan atlet yang diikuti pada Porprov mendatang.
”Ya semoga saja siapapun itu yang menang, bisa melanjutkan ke ajang
yang lebih besar dan bergengsi. Bukan hanya saja pembenahan dari dalam
diri pemainnya, namun juga pelatih dan officialnya dalam mempersiapkan
tim daerahnya masing-masing,” ucapnya menambahkan.







0 comments:
Post a Comment