JENEWA - Dewan HAM PBB pada pekan depan akan menggelar sesi khusus untuk membahas "situasi HAM yang parah" di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur. Pertemuan itu digelar atas permintaan Pakistan dan Palestina.
"Sidang
khusus itu diadakan berdasarkan permintaan resmi yang diajukan kemarin
bersama oleh Pakistan, sebagai Koordinator Organisasi Kerjasama Islam
(OKI) dan Palestina," kata Dewan HAM PBB dalam sebuah pernyataan,
seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (20/5/2021).
Dalam
sebuah surat kepada Dewan HAM, Duta Besar Pakistan, Khalil Hashmi,
koordinator OKI untuk HAM dan kemanusiaan, dan Duta Besar Palestina,
Ibrahim Khraishi meminta diadakannya sesi khusus karena mendesaknya
situasi saat ini. Bersamaan dengan surat tersebut, keduanya juga melampirkan dua dokumen
Annex dengan negara OKI serta negara non OKI - yang merupakan anggota
dan pengamat Dewan HAM - yang mendukung permintaan sidang khusus
tersebut.
Di antara negara-negara n on-OKI, Cina, Afrika Selatan,
Venezuela, Bolivia, Kuba, Meksiko, Namibia, dan Eritrea telah mendukung
penyelenggaraan sidang khusus ini.
Diperkirakan 4.500 warga Palestina diyakini ditahan di penjara Israel, termasuk 39 wanita dan 350 tahanan administratif Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 230
warga Palestina telah tewas, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, dan
lebih dari 1.700 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza
sejak 10 Mei.
0 comments:
Post a Comment