Jakarta- Sekretaris Jenderal Majeli Ulama Indonesia (MUI) Dr Amirsyah
Tambunan, MA menyatakan bahwa almarhumustadz Tengku Zulkarnain, mantan
Sekjen MUImasa bakti 2015-2020, merupakan pribadi yang tegas serta lugas
dalam menjalankan dakwah.
Atas wafatnya almarhum, MUImenyampaikan bela sungkawa.
"Beliau orang baik, tegas dan lugas dalam menjalankan misi dakwah amarma'ruf nahi munkar," kataAmirsyah dalam keterangan di Jakarta, Senin malam.
Menurut
dia, semasa menjadi Wakil Sekjen MUI, ustadz Tengku Zulkarnain aktif
memberikan kritik dan masukan untuk MUI, semata-mata demi membawa
perubahan ke arah yang lebih baik.
Bahkan di tengah kesibukannya
berdakwah keliling Indonesia, Tengku berusaha menyempatkan hadir dalam
Rapat Pimpinan Harian MUI setiap Selasa. Kehadiran Tengku dalam rapat
pimpinan harian, kerap menghadirkan suasana yang hidup sehingga rapat
tidak berlangsung monoton.
Tidak jarang, katanya, dalam beberapa
kesempatan, Tengku harus beradu pendapat ketika rapat. Namun usai rapat,
dia akan bercanda dan saling bersalaman seperti tak ada masalah apapun.
Sementara
di media sosial khususnya Twitter, Tengku dikenal sebagai tokoh agama
yang paling banyak mendapat hujatan dari warganet karena dianggap
kontroversial.
Kendati begitu, kata Amirsyah, Tengku sama sekali
tak pernah melaporkan orang yang mencacinya ke kepolisian lewat
UUUndang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Tengku bahkan
kerap membalas caci makian itu dengan candaan.
"MUI turut
berdukacita atas wafatnya beliau yang disebabkan COVID-19. Semoga beliau
syahid dan ditempatkan di surga jannah dan keluarga diberikan
kesabaran," kata AmirsyahTambunan.
Sebelumnya, Tengku Zulkarnain
meninggal dunia saat dalam perawatan COVID-19 di RS Tabrani di Kota
Pekanbaru, Riau pada Senin petang.
Direktur Corporate
Communication RS Tabrani, Ian Machyar, membenarkan bahwa ustadz
Zulkarnain meninggal dunia karena terpapar COVID-19.
"Benar,
ustadz (Zulkarnain) sudah meninggal dunia. Baru saja satu menit setelah
selesai adzan maghrib," ujar Ian Machyar kepada wartawan di Pekanbaru,
Riau.
Ia mengatakan almarhum kondisi-nya terus memburuk sehingga
harus mendapatkan perawatan dengan ventilator di ruang ICU RS Tabrani.
Namun, kondisi-nya tidak bisa diselamatkan.
Tengku Zul, panggilan
karib ustadz Tengku Zulkarnain, adalah pria Melayu yang lahir di Medan,
Sumatera Utara pada 14 Agustus 1963. Ia merupakan lulusan strata 1
Universitas Sumatera Utara (USU) jurusan Sastra Inggris.
0 comments:
Post a Comment