JAKARTA ( KONTAK BANTEN) - Letjen TNI (Purn) Muhammad Munir pernah menempati sejumlah jabatan strategis di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebelum akhirnya terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Letjen TNI (Purn) Muhammad Munir pun ditunjuk menjadi Dewan Pakar PKS setelah bergabung dengan partai politik yang kini dipimpin Ahmad Syaikhu.
Muhammad Munir pun mengungkap dirinya bergabung menjadi anggota Dewan Pakar parta setelah mempelajari AD/ART PKS.
"Setelah saya pelajari secara matang saya menilai PKS partai yang paling konsisten, Indonesia perlu partai yang konsisten terhadap cita-cita perjuangan pendiri bangsa agar tercipta tujuan nasional," ucap Munir dalam keterangan yang diterima tribunnews.com, Selasa (11/10/2022).
Dia mengaku merasa terhormat dipercaya untuk bergabung menjadi anggota Dewan Pakar PKS.
Baca juga: PKS: Pemerintah Harus Perhatikan Keluhan Masyarakat soal Isu Penurunan Kualitas Pertalite
"Alhamdulillah saya merasa terhormat, mendapat amanah sebagai anggota Dewan Pakar PKS, artinya pimpinan di PKS melihat kapasitas diri saya sebagai Dewan Pakar untuk bidang Pertahanan Negara," kata Munir.
Munir melihat PKS sebagai partai yang paling konsisten dalam mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa yaitu terwujudnya keadilan dan kesejahteraan rakyat.
"Saya melihat PKS partai yang paling konsisten tegak lurus terhadap garis perjuangan yang ditetapkan, yang dirintis founding father kita, dari AD/ART PKS yang saya sudah baca dan saya melihat ini sesuai tujuan nasional bangsa Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Eks Wakasad Letjen TNI Purnawirawan Muhammad Munir Resmi Gabung PKS, Ditunjuk Jadi Dewan Pakar
"Tujuan bangsa Indonesia yang terdiri dari melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan, sesuai namanya PKS hadir untuk memberikan rasa keadilan dan kesejahteraan," lanjutnya.
Ia menyebut, posisinya sebagai anggota Dewan Pakar akan memberikan masukan untuk PKS yang berkaitan dengan pertahanan negara dan semangat bela negara.
Baca juga: Sejarah Singkat Partai Keadilan Sejahtera, PKS: Eksis Lebih dari 20 Tahun, Dulu Bernama PK
"Ya posisi saya tentu memberikan masukan untuk DPP PKS bagaimana PKS memberikan perhatian tentang pertahanan negara, kemandirian alutsista dan menggaungkan semangat bela negara," kata Munir.
Profil Letjen TNI (Purn) Muhammad Munir
Lalu siapakah sosok Letjen TNI (Purn) Muhammad Munir?
Dilansir dari wikipedia, Muhammad Munir diketahui pernah menempati sejumlah jabatan strategis di militer mulai dari Danton hingga menjadi Wakil KSAD pada 2013 silam.
Letjen (Purn) Muhammad Munir diketahui lahir pada 28 Oktober 1958.
Letjen TNI (Purn) Muhammad Munir ketika menjabat sebagai Pangdam III/ Siliwangi. Kini Muhammad Munir bergabung dengan PKS dan ditunjuk menjadi Dewan Pakar. (Tribun Jabar)Munir merupakan alumnus Akademi Militer di Magelang tahun 1983 dan berasal dari kecabangan infanteri.
Muhammad Munir diketahui pernah menjabat sebagai Wakasad pada tahun 2013 hingga 2015.
Saat masih aktif berdinas, ia pun pernah menempati jabatan sebagai Sekjen Wantannas pada 2015-2016.
Karir Muhammad Munir di militer cukup panjang.
Baca juga: Segera Deklarasi Koalisi Bersama Demokrat dan PKS, NasDem: Lebih Cepat, Lebih Baik
Ketika masih berpangkat Letda hingga Kapten, Muhammad Munir diketahui pernah menempati jabatan sebagai Danton 1 Ki C Yonif Linud 305 Kostrad, Dantonban Ki C Yonif Linud 328 Kostrad, Danton MO. 81 Yonif Linud 328 Kostrad, Dankiban Yonif Linud 328 Kostrad, dan Kasi 2/Ops Yonif Linud 328 Kostrad.
Karirnya saat menjadi perwira menengah semakin moncer.
Ketika dirinya berpangkat Mayor ia pernah menempati sejumlah jabatan di antaranya Kasi Tik Linud Deptik Pussenif, Pamen Pussenif (Dik Seskoad), Ps Kasi Ops Korem 101/Antasari, Ps Pabandya Lat Sopsdam VI/Tpr, dan Pabandya Lat Sopsdam VI/Tpr.
Kemudian, ketika berpangkat Letkol, ia ditunjuk menjadi Danyonif Linud 612/Modang, Dandim 0901/Samarinda, dan Pabandya 4/Bindok Paban III/Binorg.
Saat berpangkat kolonel, karirnya kian cemerlang. Ia dipercaya menduduki jabatan Danbrigif Linud 17/Kujang 1 hingga akhirnya terpilih menjadi menjadi Ajudan Presiden RI saat era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004.
Selepas menjadi ajudan Presiden SBY saat itu, ia pun menjadi seorang perwira tinggi di TNI.
Berpangkat jenderal bintang satu atau Brigjen, Muhammad Munir menduduki jabatan Kasdivif 1/Kostrad dan
Kasdam Jaya pada 2010.
Pada tahun yang sama, bintang di pundaknya pun kembali bertambah. Dengan pangkat Mayjen TNI, ia dipercaya menjadi Pangdivif 2/Kostrad.
Lalu pada 2011, ia ditunjuk menjadi Pangdam III/Siliwangi.
Satu tahun berselang, pangkatnya kembali naik satu tingkat lebih tinggi menjadi Letnan Jenderal (Letjen).
Berpangkat jenderal bintang tiga, ia didapu menjadi Pangkostrad pada 2012, kemudian ditunjuk menjadi Wakasad pada 2013-2015.
Pada 2015, ia menjadi Pati Mabes TNI hingga akhirnya menduduki Sekjen Wantannas pada 2015-2016.
0 comments:
Post a Comment